Pemerintah Akan Ubah Gambar Peringatan Bahaya Rokok Jadi Lebih “Ekstrem”

Gambar peringatan bahaya rokok bakal berubah!

Gambar peringatan bahaya rokok akan jadi lebih besar. Jika tadinya gambar tersebut hanya berukuran 40 persen dari kemasan rokok, kini peringatan tersebut akan diperbesar menjadi 90 persen.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Tobacco Control Support Center Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (TCSC- IAKMI) Sumarjati Arjoso.

Dilansir dari Kompas, Sumarjati menyebut bahawa langkah ini menuai respon positif masyarakat. Berdasarkan survei TCSC-IAKMI tahun 2017 yang menunjukkan 80,9 persen masyarakat mendukung kemasan rokok memiliki ukuran peringatan bergambar sebesar 90 persen.

“Pemerintah Indonesia segera memperkuat kebijakan mengenai ukuran peringatan kesehatan bergambar menjadi 90 persen,” kata Sumarjati dalam konferensi persnya, Rabu (23/9/2020).

“Serta ukuran tulisan diperbesar sehingga mudah dibaca sesuai dengan dukungan masyarakat,” lanjut dia.

Baca juga: Perpaduan Kesegaran Dari Rumah ala Dipha Barus

Peringatan bahaya merokok tak cuma diperbesar

Bukan “dihiasi” dengan gambar peringatan bahaya yang makin besar, kemasan rokok juga akan bersemat peringatan pelarangan penjualan rokok pada anak di bawah 18 tahun.

Peringatan kesehatan tidak boleh ditutup. Informasi kadar tar, nikotin dan zat adiktif lainnya juga harus dicantumkan.

Selain itu, rokok juga dilarang dijual secara eceran.

Baca juga: Balenciaga Rilis Sepatu Bola, Langsung Dibully Netizen

Gambar peringatan bahaya makin besar = kurangi angka perokok

Gambar peringatan bahaya kesehatan yang makin besar ternyata juga berdampak positif pada perokok.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada tahun 2015, dari sampel 2.250 orang, sebanyak 90,3 persen menyatakan gambar tersebut membuat mereka berpikir tentang bahaya merokok.

Sementara itu, Australia menerapkan kebijakan plain packaging alias kemasan rokok polos tanpa gambar, slogan ataupun bungkus.

Peraturan tersebut sudah diberlakukan sejak tahun 2011 dan berhasil membuat jumlah perokok remaja berkurang lebih dari 70 persen di negara tersebut.

View this post on Instagram

Perlu untuk diingat bahwa virus covid-19 masih ada di sekitar kita. Patuhi protokol kesehatan, bantu pemerintah untuk menangani masalah covid-19. Dengan stop merokok juga dapat menjadi salah satu upaya kita membantu pemerintah. #bersamalawancorona #bersamalawancovid19

A post shared by Tobacco Control Support Center (@tcsc.iakmi) on Aug 19, 2020 at 9:36am PDT

• “Yesus” Ditangkap Polisi di Siberia, Begini Alasannya!

• Kuburan Mengeluarkan “Darah” Viral, Apakah Ini Penyebabnya?

• Mantan Istri Soekarno Jadi Meme Karena Main Kartu Yu-Gi-Oh!

–

Apa pendapat lo tentang kebijakan gambar peringatan rokok baru ini? Bakal efektif atau nggak? Tell us what you think in the comments below!