Bukan cuma di film, kabarnya tentara prajurit super akan segera menjadi kenyataan

Prajurit super “Captain America” yang dulunya hanya sebatas di film, sepertinya akan segera menjadi kenyataan. Menurut petinggi intelejen AS baru-baru ini, China diketahui tengah menggelar uji coba manusia super dengan kemampuan yang diingkatkan secara biologis.

Adalah John Ratcliffe, sang direktur intelejen AS yang menyinggung hal tersebut. Dalam kolom opini The Wall Street Journal yang dipublikasi Jumat (4 Desember), sebenarnya dia sedang mempersoalkan kalau China adalah ancaman keamanan nasional utama bagi AS.

CIA dan China belum memberikan respon terkait rumor prajurit super “Captain America”

Intelejen AS menunjukan bahwa China sudah melakukan pengujian manusia pada anggota Tentara Pembebasan Rakyat dengan harapan mengembangkan tentara dengan kemampuan yang ditingkatkan secara biologis,” tulis Ratcliffe.

"Intelejen AS menunjukan bahwa China sudah melakukan pengujian manusia pada anggota Tentara Pembebasan Rakyat dengan harapan mengembangkan tentara dengan kemampuan yang ditingkatkan secara biologis," tulis Ratcliffe.
via Giphy

Tidak ada batasan etika untuk mengejar kekuasaan di Beijing,” lanjutnya.  Menurut laporan NBC News, sampai sejauh ini, baik CIA maupun perwakilan pemerintah China belum memberikan tanggapan atas klaim Ratcliffe tersebut.

Proyek prajurit super sudah diprediksi oleh Amerika Serikat

Pada tahun lalu, dua peneliti asal AS sempat memprediksi kemungkinan China untuk menciptakan prajurit super dengan DNA yang sudah di edit. Dalam sebuah artikel yang dipublikasi China Brief, peneliti beragumen bahwa China memiliki ambisi untuk menerapkan bioteknologi ke medan perang.

Salah satu langkah yang paling mungkin diambil China adalah menggunakan teknologi pengeditan gen bernama Clusters of Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats (CRISPR). Para ilmuwan menyebut, dalam beberapa tahun pengujian macam itu sudah dicoba para gen binatang.

Uji coba itu diantaranya termasuk mengubah gen hewan agar menciptakan organ mirip manusia untuk ketersediaan transplantasi, menciptakan anjing berotot untuk kepolisian, dan babi mikro sebagai hewan peliharaan.

Peneliti menjelaskan, pengeditan gen akan sangat bermanfaat untuk kedokteran dan pertanian. Namun di sisi lain, ternyata para peneliti China sudah melakukan pengeditan gen pada manusia. “Yang terkenal, manusia pertama yang jadi subjek rekayasa genetika juga lahir di China sebagai hasil penelitian He Jianqui. Di mana gen CR5 dihilangkan untuk memberikan bayi kembar kekebalan terhadap HIV,” tulis para peneliti yang terdiri dari Elsa Kania, pakar teknologi pertahanan China di Center for a New American Security, dan Wilson VornDick, konsultan masalah China dan mantan perwira Angkatan Laut.

Namun beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa gen tersebut dihapus untuk menigkatkan kekuatan koginitif bayi, yang diyakini sebagai bonus tambahan dari modifikasi tersebut.

Meski baru hipotesis, bukan berarti tidak mungkin China serius menggarap prajurit super “Captain America”

Lebih jauhnya, peneliti mejelaskan kalau pengeditan gen bagi prajurit China mungkin masih berupa hipotesis belaka. Namun, bukan berarti hal itu tidak mungkin terjadi. Peneliti bahkan sudah menemukan beberapa indikasi kalau pemerintah China sudah memulai pengeditan gen.

Pasalnya, ilmuwan dan ahli strategi militer China secara konsisten menekankan bahwa bioteknologi dapat menjadi komando strategis baru dari Revolusi masa depan Militer” tulis mereka sembari meberi kutipan pada sebuah artikel surat kabar militer China di tahun 2015.

via http://www.cimm-icmm.org/

Selain itu, mereka juga merujuk pada pernyataan Mayor Jenderal He Fuchu yang dipublikasi Xinhua pada 24 Agustus 2017. Di mana beliau menuturkan “bioteknologi modern dan integrasi dengan informasi, nano (teknologi), dan ranah kognitif, dll. Akan memiliki pengaruh revolusioner pada senjata dan peralatan, ruang tempur, bentuk peperangan, dan teori militer.

Source : Kumparan.com

Oh no, no no no :(