Burger King UK dikritik netizen karena tweetnya gunakan klikbait kalimat seksis

Bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional, senin kemarin, Burger King UK minta maaf karena tweetnya sempat blunder.

Mereka mengawali thread promosi beasiswa di twitter dengan “Perempuan seharusnya di dapur”.

Restoran cepat saji ini berinisiasi untuk meningkatkan angka peran perempuan sebagai kepala koki.

Mereka menyampaikan kalau saat ini cuma ada 20 persen koki profesional perempuan di UK.

Namun, tweet ini justru menimbulkan salah paham dari banyak netizen yang gak melihat tujuan yang sebenarnya dari Burger King.

Banyak yang meminta tweet itu untuk dihapus, bahkan ada beberapa yang bilang gak mau makan makanan cepat saji ini lagi.

Ada juga yang ngasih respon lewat meme.

Baca juga: Tombol Like di Instagram Sempat Hilang, Ini Penjelasannya!

Burger King UK akui kesalahan

Merespon reaksi dari netizen yang gak setuju dengan tweet ini, Burger King minta maaf dan klarifikasi.

Mereka juga menghapus tweet pertama mereka yang sempat menuai kontroversi.

“Tweet kami di UK hari ini direncanakan untuk mendapat perhatian untuk memberikan fakta jumlah koki dan kepala koki perempuan dalam persentase kecil. Ini adalah kesalahan kami tidak mengikut sertakan penjelasan di tweet awal.” Kata Burger King kepada Insider

Pada waktu yang berbeda, Global Chief Marketing Officer, Fer Machado juga menyampaikan permintaan maaf. Ia juga menjelaskan niat baik dari tweet tersebut yang malah jadi bumerang.

Persentase peran perempuan sebagai koki yang masih kecil mengindikasikan laki-laki masih mendominasi bidang ini.

Baca juga: Cegah Kekerasan Seksual, Nadiem Makarim Minta Kampus Buat Tim Khusus

Dirikan beasiswa H.E.R

Sebagai solusinya, restoran cepat saji ini mendirikan beasiswa H.E.R atau Helping Equalize Restaurant.

Beasiswa ini didirikan untuk para karyawan mengejar pendidikan lebih lanjut di bidang kuliner.

“Ini adalah bagian kecil untuk membantu perempuan di bidang kuliner meraih cita-cita mereka.” Tutur Burger King dalam press-release.

Mereka juga menambahkan, saat ini cuma ada 7 persen posisi untuk perempuan sebagai kepala koki di restoran.