Penyanyi asal Amerika Serikat, Pink, menunjukan dukungannya terhadap tim perempuan bola tangan pantai dari Norwegia yang terkena sanksi hanya karena pilihan seragamnya.

Tim itu terkena denda sebesar 1.500 Euro, atau sekitar Rp25,5 juta. Kesalahannya? Cuma karena mereka memutuskan untuk memakai celana pendek, alih-alih pakai bawahan bikini dalam pertandingan di Kejuaraan Eropa.

Dengan penuh rasa bangga, Pink pun mendukung penolakan terhadap peraturan yang seksis tersebut. Hari Minggu lalu, Pink menunjukkan dukungannya kepada tim asal Norwegia itu lewat Twitternya.

Dukungan Pink terhadap tim Norwegia yang tolak aturan seksis

Federasi Bola Tangan Eropa seharusnya kena denda karena seksisme.” cuitnya dalam tweet dukungan untuk tim bola tangan Norwegia itu.

Pemenang Grammy Award itu berkata bahwa ia bangga kepada mereka karena protesnya terhadap peraturan seksis tentang ‘seragam’.

Melansir CNN, pelatih tim Eskil Berg Andreassen mengatakan kalau tim itu berjuang untuk kebebasan ‘memilih’ peralatannya sendiri, termasuk seragam.

Selain itu, ia juga mengatakan kalau peraturan seragam semacam itu bisa membuat para perempuan enggan untuk mengikuti permainan olahraga.

Peraturan seksis, abai kenyamanan pemain

para pemain dari tim bola tangan pantai Norwegia itu mengeluhkan celana bikini yang ada dalam aturan karena terlalu ketat, terbuka, dan tidak nyaman.

Jadi, mereka memilih untuk kenakan celana pendek dalam pertandingannhya melawan Spanyol untuk memperebutkan medali perunggu.

Menurut peraturan Federasi Bola Tangan Internasional, pemain perempuan harus mengenakan bawahan bikini dengan lebar bagian samping maksimal 10 cm.

Sementara itu, pemain laku-laki mengenakan celana pendek yang ‘tidak terlalu baggy‘, 10 cm di atas lutut, semacam yang tim itu kenakan. Mengapa tim perempuan itu harus kena denda saat memakai pakaian serupa?

Di tahun 2021 ini, seharusnya hal-hal seperti ini tidak perlu jadi masalah. Yang terpenting adalah kenyamanan pemain, baik perempuan maupun laki-laki.

Baca juga: