Mutasi baru corona lebih cepat menular dari virus corona biasa

Mutasi baru corona telah tiba di 18 negara di seluruh dunia. Sebanyak 5 di antaranya di Asia.

Berbeda dengan virus corona biasa, varian baru yang dilaporkan muncul pertama kali di Inggris tersebut disebut-sebut 70 persen lebih cepat menular.

Bukan cuma itu, varian baru tersebut juga disertai gejala baru selain demam, batuk dan hilangnya indra penciuman dan perasa. Gejala-gejala tersebut meliputi kelelahan, kehilangan selera makan, sakit kepala, diare, kebingungan, nyeri otot dan ruam di kulit.

Namun perlu diketahui, mesi punya gejala baru, varian baru virus corona ini tidak lebih mematikan.

Baca juga: Film “Soul” dari Pixar Ternyata Libatkan Animator Indonesia

Antisipasi mutasi baru corona, berbagai negara terapkan lockdown

Beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan Inggris Mat Hancock mengatakan varian baru itu telah “di luar kendali.” Karenanya, negara tersebut pun memperketat pengamanan selama musim liburan ini.

Tak lama berselang, sejumlah negara pun melarang warga asing masuk ke negaranya, khususnya dari Inggris.

Baca juga: Hammersonic Cari Waktu Aman, Mundur Lagi ke Maret 2022

Warga asing dilarang masuk Indonesia

Mulai tanggal 1 Januari mendatang, Indonesia dipastikan akan menutup pintu untuk pendatang WNA. Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan

Sementara WNA yang tiba di Indonesia pada 28-31 Desember masih akan diterima dengan beberapa persyaratan ketat.

Syarat tersebut meliputi bukti negatif Covid-19 dengan pemeriksaan PCR yang berlaku selama 2×24 jam sebelum keberangkatan. Surat keterangan negatif Covid-19 harus disertakan dalam dokumen saat pemeriksaan kesehatan di bandara.

Turis yang masuk juga wajib melakukan tes PCR ulang dan melakukan karantina selama lima hari. Setelah itu, mereka harus kembali melakukan tes PCR. Jika hasilnya negatif, WNA tersebut baru diizinkan melanjutkan perjalanan di Indonesia.

(Foto: Jerome Favre / EPA/Shutterstock)