Diperkenalkan oleh Antcicada, kecap terbaru rilisan mereka terbuat dari bubuk jangkrik

Kecap jangkrik baru saja resmi diperkenalkan oleh Antcicada di Jepang. Berdasarkan berita yang beredar, kecap itu terbuat dari bubuk jangkrik.

Antcicada sendiri merupakan sebuah badan yang mempromosikan entofomofagi, sebuah istilah yang berasal dari bahasa Yunani ‘entomon’ yang berarti serangga.

Konsumsi serangga diprediksi akan menjadi ‘masa depan’

Konsusmsi serangga sendiri umum dilakukan di dunia, termasuk di Indonesia. Entomofagi dilakukan untuk memantfaatkan serangga sebagai sumber nutrisi maupun sebagai pelengkap lauk makanan utama.

Bubuk jangkrik // via Detik – grapee.jp

Serangga sendiri diprediksi akan menjadi masa depan makanan. Selain bernutrisi, peternakan serangga ramah lingkungan dan minim biaya serta watku. Oleh karena itu, semakin banyak olahan yang terbuat dari serangga.

Salah astunya adalah bubuk jangkrik, cacing, kumbang dan semut. Sebagian besar diolah menjadi cemilan seperti protein bar ataupun kue. Di tahun 2019, Barclays menuturkan kalau pasar serangga sudah mencapai miliaran dollar.

Cricket Soy Sauce, kecap jangkrik keluaran Antcicada yang terbuat dari fermentasi jangkrik

Seperti dilansir dari grapee (03 November), olahan serangga terbaru yang dipasarkan oleh Antcicada adalah Cricket Soy Sauce atau kecap jangkrik. Setelah selesai dipasarkan, produk tersebut saat ini sudah dijual melalui toko online.

Kecap jangkrik yang terbuat dari fermentasi jangkrik menghasilkan rasa umami // via Detik — grapee.jp

Produk tersebut dibuat dari fermentasi jangkrik dua titik yang diternakan di Tokushima University. Penelitian untuk kecap jangkrik sendiri sudah dimulai tahun 2017, kemudian dilakukan uji coba dan dikembangkan dengan kerja sama Masuzuka Miso di prefektur Aichi. Pengolahan melibatkan enzim dari ragi beras untuk memcah protein jangkrik dan menariknya hasil rasa kecap menjadi umami.

Pada tahap pertama jangkrik digiling halus lalu dicampur dengan ragi beras dan air garam. Untuk membuat kecap diperlukan 482 jangrik. Proses pembuatannya sendiri tidak jauh berbeda dengan proses pembuatan kecap pada umumunya.

Campuran tersebut kemudian difermentasikan dalam tong-kayu lebih dari setengah tahun. Selanjutnya diperas dan direbus hingga mendapatkan ekstraknya memakai cara membuat kecap tradisional.

Ada 2 jenis kecap jangkrik yang dirilis oleh Antcicada

Pada tahap pertama Antcicada memproduksi 2 jenis kecap dengan kemasan 100 ml. Pertama usukuchi (kecap encer), jenis kecap yang tidak mengandung ampas. Kedua koikuchi (pekat) yang mengandung sedikit ampas.

Menariknya warna kecap ini tidak jauh berbeda dengan kecap kedelai biasa. Bentuknya encer, warnanya kecokelatan terang hingga gelap dan dikemas dalam botol mungil.


Bagi Lo yang tertarik mencoba, kecap usukuchi bisa dipesan lewat anticada.shop dengan harga 1.640 yen atau IDR. 229.000,-. Sementara jenis koikuchi hanya tersedia di restoran Antcicada di Bakurocho, Tokyo.