Terkenal dengan harga buah yang fantastis, kali ini jeruk mandarin berhasil terjual satu juta yen

Jeruk termahal di Jepang belum lama ini berhasil terjual dengan harga fantastis. Seperti dilansir CNN, Jumat (6 November), satu peti jeruk seberat 20 kilogram yang berisi 100 buah, terjual dengan harga satu juta yen atau setara IDR 140 juta.

Buah tersebut dilelang di Pasar Ota grosir di pusat Tokyo, menariknya itu adalah lelang pertama jeruk mandarin satusuma di tahun ini. Spesies jeruk tersebut sangat terkenal dan berasal dari Prefektur Ehime, di Pulau Shikoku, Jepang Selatan.

Apa yang membuat ‘jeruk termahal’ itu begitu spesial?

Nishiuwa adalah salah satu daerah penghasil mikan (jeruk mandarin) di Ehime. Spesies jeruk mandarin tanpa biji ini dikenal karena keseimbangan rasa yang kaya dan manis. Biasanya kulit buah ini tipis dan mudah dikupas, teksturnya pun melelh di mulut.

Jeruk Mandarin Nishiuwa dengan harga tertinggi berasal dari salah satu merek terkemuka di kawasan Hinomaru. “Hinomaru mikan diproduksi di area terbatas di pantai Kota Yawatahama, Prefektur Ehime,” tutur Shin Asai, dari departemen penjualan JA Nishiuwa.

Jeruk mandarin Jepang
Jeruk termahal berhasil terjual seharga satu juta yen pada pelelangan di Pasar Ota grosir di pusat Tokyo / via travel.Detik

Ini adalah minkan yang tumbuh dengan bantuan tiga matahari, matahari yang sebenarnya. Cahaya yang dipantulkan dari laut dan cahaya yang dipantulkan dari dinding batu di sawah bertingkat,” tambahnya.

Faktanya, hanya ada sekitar 100 petani yang memproduksi mikan jenis khusus ini di daerah tersebut. “Hinomaru Mikan tahun ini sangat berkulaitas,” pungkas Asai.

Bukan pertama kali jeruk termahal muncul pada pelelangan

Penawaran tinggi pada lelang dianggap sebagai sebuah perayaan untuk menandai awal musim mikan. Harga khas jeruk mandarin kelas atas ini sebelumnya biasa berkisar 7.800 yen atau IDR 1 juta untuk 10 kilogram.

Menariknya, ini bukan kali pertama jeruk mandarin mendapatkan harga yang mengejutkan dalam sebuah lelang. Harga penawaran tertinggi tahun lalu juga berada di kisaran ratusan juta rupiah.

Nishiuwa adalah salah satu daerah penghasil mikan (jeruk mandarin) di Ehime. Spesies jeruk mandarin tanpa biji ini dikenal karena keseimbangan rasa yang kaya dan manis. Biasanya kulit buah ini tipis dan mudah dikupas, teksturnya pun melelh di mulut.

Mengingat dampak negatif Covid-19 bagi perekenomina, kami kaget sekaligus senang bisa dilelang seharga satu juta yen,” imbuh Asai. Meski belum mengetahui identitas penawar tertinggi, Asai menilai pentingnya pencapaian itu.

Karena kualitas buah setiap tahun dievaluasi pada lellang pertama, hal itu akan sangat berpengaruh pada penjualan selanjutnya. Lelang pertama sangat penting bagi industri buah,” kata Asai.

Jepang terkenal sebagai pengahasil buah berkualitas terbarik

Jepang sendiri merupakan salah satu negara yang dikenal mampu menghasilkan buah manis dengan kualitas terbaik. Hal itu sudah terjadi selama bertahun-tahun, bahkan di tahun lalu, 24 tandan anggur merah ruby dilelang dengan harga 1,2 juta yen atau IDR. 165 juta.

Buah-buahan diperlakukan secara berbeda dalam budaya Asia dan masyarakat Jepang khususnya,” tutur  Soyeon Shim, dekan Sekolah Ekologi Manusia di Universitas Wisconsin-Madison.

Dia menambahkan kalau buah bagi masyarakat Jepang tidak hanya dianggap sebuah makanan, melainkan barang mewah dan memiliki peran ritual penting terutama dalam pemberian hadia yang ekstensif di Jepang.

Jeruk mandarin sendiri merupakan salah satu buah terpopuler. Berdasar laporan pada tahun 2019 oleh Biro Statistik Jepang, jeruk mandari adalah buah dengan hasil tertinggi di tahun 2016 dan 2017.

Ehime sendiri berada di urutan kedua setelah Prefektur Wakayama dalam hal total produksi jeruk mandarin. Secara kesuluruhan mereka juga memproduksi lebih dari 40 jenis buah jeruk, termasuk satsumas.

Source : travel.Detik

Wow, kalau 100 biji 140 juta, berarti satunya 14 juta saja. Hmph, penasaran seenak apa :)