Dijual seharga 2,5 miliar, sebuah desa yang terkenal angker dan dihuni banyak hantu ditawarkan bagi mereka yang bernyali besar.

Berlokasi di Skotlandia, desa hantu ini menjadi salah satu pemukiman horor yang ada di dunia.

Desa Lawers, dijual seharga 2,5 miliar

Umumnya, dengan harga 2,5 miliar rupiah, Lo hanya bisa mendapatkan rumah di pinggiran Jakarta dengan ukuran yang relatif standard.

Namun dengan budget itu, Lo bisa membeli sebuah desa kuno dan terbengkalai di Skotlandia. Adalah Desa Lawers, yang diketahui dipasarkan dengan harga 173 juta US Dollar Amerika Serikat.

Seperti dilansir Mental Floss, desa ini bukan hanya dikenal dengan hantu yang kerap menghantui para pendatang. Melainkan desa tersebut juga memiliki reruntuhan kuno.

Kendati demikian, desa ini memiliki pemendangannya yang terbilang indah. Goldcrest Land & Forestry Group selaku pihak properti yang menawarkan desa ini menyebut bahwa desa seluas 3,31 hektare itu menawarkan pengalaman supernatural yang epik.

Pasalnya desa tersebut sudah tidak berpenghuni sejak awal abad ke-20 lalu. Selain menghadirkan nuansa angker, Desa Lawers juga memiliki pantai pribadi, hutan kuno dan Danau Loch Tay yang menawarkan spot untuk memancing.

Desa dengan legenda ‘hantu peramal’

Calon pembeli nantinya juga dapat menemukan bangunan atau bekas pemukiman yang sudah ada sejak abad ke-17 silam. Termasuk keberadaan reruntuhan Gerja Old Lawers, tempat pembakaran, penggillingan serta House of Lawers.

Disinyalir tempat tersebut dahulunya menjadi kediaman Lady of Lawers (peramal asal Skotlandia) yang diyakini menghantui desa tersebut sampai saat ini.

Dijual Seharga 2,5 Miliar, Lo Bisa Mendapatkan Sebuah Desa! Tertarik??
via https://goldcrestlfg.com/

“Lady of Lawers dikenang karena ramalannya yang tampaknya menjadi kenyataan, dan hal-hal yang diucapkan menjadi kenyataan sampai hari ini,” pungkas Jon Lambert, mitra Goldcrest Land and Forestry Group seperti dilansir Times of India.

Menurut laporan, awalnya hanya ada 17 orang yang tinggal di sana pada 1841 dan jumlahnya terus menurun. Sampai pada akhirnya desa itu ditinggalkan sepenuhnya pada tahun 1926.

Siapa tertarik??