Rilis kolaborasi ‘minimalis’ terbaru bersama desainer asal Jerman, Uniqlo Nagoya diserbu para fashion enthusiast

Antrian Uniqlo J+ “Jill Sanders” sang desainer minimalis asal Jerman berakhir riuh di salah satu store Uniqlo yang ada Nagoya. Pasalnya para fashion enthusiast di Negeri Sakura ini sangat menanti-nantikan kolaborasi tersebut.

Kejadian tersebut terjadi di cabang Nagoya Gate Tower, sosial media pun langsung diramaikan dengan berbagai unggahan yang menunjukan banyaknya pembeli yang berdesak-desakan. Bahkan beberapa area toko tersebut juga terlihat harus mengalami kerusakan.

Begini tampilan toko Uniqlo di Nagoy Gate Tower saat antrian Uniqlo J+ “Jill Sander” berakhir riuh

Dari video yang diunggah oleh @keitoku1115 terlihat para pembeli berdesak-desakan, bahkan hampir tidak ada ruang gerak sama sekali. Sangking ramainya, mereka terlihat seperti ‘pepes teri’.

Seperti dilansir Sora News beberapa hari lalu, beberapa pelanggan juga melaporkan terjadinya kerusakan pada beberapa area toko tersebut. Mulai dari display yang rusak dan kaca pun harus pecah.

Tidak hanya itu, sebagian dari calon pembeli yang tidak berhasil mendapatkan produk dari rak display bahkan melakukan aksi nekat. Mereka dengan paksa ‘menelanjangi‘ manequin dan mengambil produk dari sana.

Menggunakan sistem tiket, antrian di beberapa store lain berlangsung aman

Ternyata kericuhan yang terjadi di Uniqlo Nagoya Gate Tower disebabkan karena sistem antrian yang kurang jelas. Pihak store sepertinya tidak memperhitungkan antusiasme para calon pembeli.

Berkaca dari pengalaman tersebut, pada akhirnya beberapa cabang lain memberlakukan sistem tiket. Salah satunya pada lokasi Shinjuku Station West Entrance. Meski ramai, antrian terlihat begitu kondusif dan berjalan dengan lancar.

Uniqlo J+ sudah rilis di Indonesia

Uniqlo J+ saat ini sudah tersedia di Uniqlo cabang Pondok Indah Mall / Via Uniqlo Indonesia

Di Indonesia sendiri, koleksi Uniqlo J+ sudah resmi di rilis dan bisa didapatkan. Namun berbeda jauh dengan apa yang terjadi di Jepang, di Indonesia rilisan ini seolah tidak dilirik.

Sampai saat ini, tidak ada laporan yang menyebutkan kalau rilisan ini menyebabkan antrian yang membludak. Pemandangan ini sangat kontras dengan apa yang terjadi saat Uniqlo merilis kolaborasinya bersama Kaws di Indonesia beberapa waktu lalu.

Jadi kenapa tuh di Indonesia adem ayem? Apa karena koleksinya kurang wearable di sini atau pada belum “nyampe”? Kalau gua sih pengen, tapi harganya gak masuk kantong. Jadi nunggu diskon aja :)