Meninggal dunia pada usia 72 tahun, Ang Rita Sherpa dikenal sebagai manusia super

Bagi para pecinta alam dan pendaki gunung, Ang Rita Sherpa bukanlah sosok asing. Mendapat sebutan “manusia super Everest”, beliau adalah orang pertama yang berhasilkan menaklukan Everest tanpa bantuan Oksigen. Selain itu, Sherpa juga dijuluki “Snow Leopard” karena berhasil mendaki sepuluh puncak Everest selama hidupnya.

“Dia menghembuskan napas terakhirnya di rumah putrinya di Kathmandu, pada usia 72 tahun,” begitu tutur Ang Tshering Sherpa, mantan presiden Asosiasi Pendaki Nepal. Diketahui sejak 2017, Sherpa menderita stroke dan terbaring di tempat tidur sejak saat itu.

Dapatkan penghargaan dari Guiness World Records

View this post on Instagram

Ang Rita Sherpa, orang pertama yang mendaki Gunung Everest sebanyak 10 kali tanpa tabung oksigen, meninggal karena sakit pada hari Senin 21/9/2020 kata keluarganya. Meninggalnya Ang Rita Sherpa menjadi peristiwa yang oleh sesama sherpa disebut sebagai kehilangan besar bagi Nepal dan komunitas pendaki. Semua pendakian ke puncak gunung tertinggi di dunia sepanjang 8.850 meter antara tahun 1983 dan 1996 oleh Ang Rita, yang menggunakan nama depannya, seperti banyak Sherpa, dilakukan tanpa tabung oksigen. Pria berusia 72 tahun itu, yang menderita penyakit otak dan hati untuk waktu yang lama, meninggal di rumahnya di ibukota Nepal, Kathmandu, kata cucunya, Phurba Tshering. Ang Rita juga dikenal sebagai "macan tutul salju" karena kemahirannya memanjat tebing dalam segala situasi. "Dia adalah seorang bintang pendaki dan kematiannya merupakan kehilangan besar bagi negara dan komunitas pendakian," kata Ang Tshering Sherpa, mantan presiden Asosiasi Pendaki Gunung Nepal, seperti yang dikutip dari CNN. Jenazah akan disemayamkan di Sherpa Gomba, atau situs suci, di Kathmandu, dan dikremasi pada hari Rabu menurut tradisi sherpa, kata Ang Tshering. Sosok Ang Rita Sherpa jelas menginspirasi banyak pendaki lain, karena hingga saat ini telah banyak pendaki yang sudah melampaui prestasi Ang Rita. Salah satunya bahkan sudah mencetak rekor 24 pendakian ke gunung tertinggi di dunia itu. Sherpa merupakan warga lokal yang menjadi pemandu pendakian. Mereka biasanya membantu operator pendakian untuk menemani pendaki sampai ke puncak gunung tertinggi di dunia itu. . Penikmat hutan nusantara mengucapkan Turut berduka sedalam dalam nya 🙏🙏🙏 • Stay dan Support Selalu Akun Ini, Semoga Bermanfaat Terima kasih😊 #penikmathutannusantara

A post shared by PENIKMAT HUTAN NUSANTARA 🇲🇨 (@penikmathutannusantara) on

Selama hidupnya, Rita Ang Sherpa banyak mencatatkan prestasi yang luar biasa. Pada tahun 1987, dia berhasil mencapai puncak gunung setinggin 8.848 meter (29.000 kaki) tanpa oksigen tambahan untuk pertama kalinya.

Guiness World Records sendiri pernah menganugerahi piagam penghargaan pada tahun 2017. Penghargaan tersebut diberikan karena Sherpa merupakan satu-satunya orang di dunia yang berhasil mendaki Gunung Everest sebanyak sepuluh kali tanpa bantuan botol oksigen. Rekor tersebut masih dipegang olehnya sampai saat ini.

Julukan “snow leopard” yang diberikan padanya juga merupakan sebuah gelar penghormatan dari para pendaki. “Dia aktif seperti macan tutul salju di pegunungan dan itu unik, itulah mengapa persaudaraan pendaki memutuskan memberi gelar snow leopard (macan tutul salju) sebagai suatu kehormatan,” begitu tutur Ang Teshring Sherpa.

Ang Rita Sherpa akan selalu jadi inspirasi

Selama hidupnya, Rita Ang Sherpa banyak mencatatkan prestasi yang luar biasa. Pada tahun 1987, dia berhasil mencapai puncak gunung setinggin 8.848 meter (29.000 kaki) tanpa oksigen tambahan untuk pertama kalinya.
via Jernih.co

Kepergian Sherpa meninggalkan duka yang mendalam bagi banyak orang. Meski demikian, para pendaki menuturkan kalau selamanya Ang Rita akan menjadi inspirasi bagi mereka dan kursus pelatihan pendakian Nepal juga diambil dari pengalaman dan keterampilannya.

Wisata gunung kami berhutang banyak padanya,” tutur Santa Bir Lama sekalu presiden Asosiasi Pendaki Nepal (ASN). Departemen pariwisata Nepal juga mengatakan kalau kontribusi Ang Rita pada pendakian gunung akan selalu di kenang.

Jasad Ang Rita Sherpa saat ini sudah dipindahkan ke sebuah biara di Kathmandu dan akan di kremasi pada akhir pekan ini.

Source : Republika.co & Merdeka.com

Rest in love legend!