Tie dye kembali naik ke permukaan karena jadi cara menangkal bosan selama #DiRumahAja

Suka atau nggak, tren tie dye yang sempat populer di era 60-an kini kembali jadi perhatian.

Salah satu bukti nyatanya bisa dilihat di platform Pinterest, dimana pencarian kata kunci ‘tie dye‘ meningkat hingga 462 persen dalam beberapa pekan terakhir.

Selain itu, kata kunci ‘how to crumple tie-dye‘ atau cara untuk mengerutkan kain saat membuat tie dye juga meningkat hingga 276 persen di Pinterest selama beberapa pekan terakhir.

Hal ini tentunya bukan kejutan. Sejak publik diminta untuk mengkarantina diri, berbagai cara dilakukan untuk mengusir rasa bosan selama #DiRumahAja.

Celebrity Sightings In Los Angeles - October 25, 2019

Source: Getty Images

Tie-dye adalah tren gaya yang dapat Anda adaptasi sebagai kegiatan DIY [do-it-yourself] di rumah,” ujar perwakilan Pinterest, Larkin Brown, dikutip dari Today.

Proses pembuatan yang tergolong sederhana jadi salah satu faktor kuat kenapa tie dye kini kembali mencuat ke permukaan.

Hanya dibutuhkan beberapa langkah dan pencucian untuk membuat tie-dye dengan hasil sempurna,” lanjut Brown. Untuk membuat tie dye, lo hanya membutuhkan kain, karet atau pengikat, dan berbagai jenis pewarna kain.

Sejarah panjang tie dye

Tren tie dye mungkin dikenal luas di era 60-an, namun metode dekorasi tekstil ini sebenarnya sudah ada selama lebih dari 600 tahun. Di Indonesia, tie dye diserap dengan sebutan jumputan.

Sejarah mencatat, tie dye muncul pertama kali di Afrika. Pada era 1700 hingga 1800-an, banyak imigran dari Afrika membawa keterampilan tersebut ke Amerika Serikat, hingga akhirnya dikenal dunia seperti sekarang ini.

 

Popularitas tie dye kian melonjak sejak ‘diadopsi’ subkultur hippie di era 60-an, atau yang biasa juga disebut sebagai ‘generasi bunga.’ Tie dye pun jadi simbol dan pernyataan counterculture di era itu.

Sejak itu, tie dye terus menancapkan taring di dunia fashion dan streetwear. Tren tie dye sendiri tak berhenti hanya pada pakaian, tapi juga perangkat mode lain seperti topi, sepatu, tas, hingga aksesori.