Ribuan mayat Covid-19 mengapung di Sungai Gangga timbulkan kegemparan bagi warga India. Terkait berita itu, kementrian dalam negeri India mengungapkan bahwa hampir 2.000 jenazah telah diambil dari Sungai Gangga.

Pengambilan mayat itu dilakukan oleh berbagai administrasi distrik di Uttar Pradesh dan Bihar dalam satu pekan terakhir.

Ribuan mayat Covid-19 mengapung di Sungai Gangga jadi pemandangan mengerikan

Melansir Detik yang mengutip India Bashkar, orang-orang di sekitar Sungai Gangga di Uttar Pradesh telah menyaksikan pemandangan mengerikan dari mayat-mayat yang terbawa arus sungai.

Lebih dari 2.000 maya ditemukan di 1.140 km di tepi Sungai Gangga yang tersebar di beberapa distrik di Uttar Pradesh, demikian dilaporkan media Hindi Daily.

Sesuai laporan, 350 mayat ditemukan terkubur di dekat Mahadevi Ganga Ghat di Kannauj. Sumber mengatakan bahwa pemerintah menutupi jenazah dengan meletakan tanah di atasnya.

Mayat tersebut kemungkina pasien Covid-19 yang meninggal

Merespon berita ini, para pejabat mengatakan bahwa mayat-mayat ini kemungkinan besar adalah pasien corona yang meninggal di desa terpencil di sepanjangan Sungai Gannga.

Seperti diketahui, sebagian besar penduduk desa sangat miskin dan tidak mampu membiayai upacara terakhir anggota keluarga mereka.

Sumber-sumber di kementerian mengatakan tren pembuangan jenazah terlihat sebagai besar di empat distrik, yaitu Kanpur, Ghazipur, Unnao dan Balia. Adapun kedua negara bagian telah diminta untuk segera mengambil langkah korektif.

Ribuan Mayat Covid-19 Mengapung di Sungai Gangga
via Bhaskar

Malu atas insiden tersebut, warga Ghazipur menyatakan keprihatinan atas penyebaran penyakit dan bau busuk yang berasal dari tubuh jenazah yang telah membengkak.

Pemandangan itu mengerikan, mayat-mayat datang dari segala arah dan terjebak. Orang-orang menjadi sangat ketakutan dan baunya semakin parah,” tutur Akhand, salah satu warga setempat.

Insiden ini seolah kembali memicu kekhawatiran tentang skala krisi Covid-19 di India, terutama di pedesaan. Pihak berwangan percaya kerbata dari mereka yang meninggal karena virus, mungkin tidak dapat menemukan tempat untuk upacara terakhir.

Ngeri banget sih India.