Mulai di wacanakan, lockdown Jakarta akhir pekan tidak lebih baik dari PSBB

Lockdown Jakarta Akhir Pekan (karantina wilayah) baru saja menjadi issue terhangat. Adapun gagasan yang awalnya digelontorkan Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Dauly bertujuan untuk menekan lonjakan kasus Covid-19.

Meski demikian, wacana yang belum pasti dijalankan itu mendapatkan kritik dari berbagai pihak. Salah satunya epidemolog Universitas Griffith, Dicky Budiman.

Seperti dilansir CNNIndonesia, Dicky menyarankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besard (PSBB), ketimbang metode lainnya.

Menurutnya, kebijakan lockdown weekend tidak akan cukup efektif untuk menekan penyebaran virus. “Dua hari tidak bisa, walaupun semua provinsi Jawa ini melakukan dua hari, ya enggak bisa, terlalu pendek. Masa inkubasinya bukan dua hari, walaupun weekend juga virusnya enggak ikutan libur,” tutur Dicky, Kamis (4 Febuari).

PSBB akan lebih efektif, asal …

 

Lebih lanjutnya, Dia meyakinkan bahwa penerapan PSBB akan jauh lebih efektif jika dibandingkan usulan lockdown akhir pekan ataupun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Seperti diketahui, PSBB sendiri sempat ditempuh Pemprov DKI Jakarta sebagai salah satu upaya menekan lonjakan kasus positif Covid-19.

Jika pada nantinya PSBB memang kembali diterapkan, Dicky mengingatkan agar penerapannya haus sesuai syarat agar laju penyebaran virus corona dapat ditekan. Diantaranya, PSBB dilakukan sesuai regulasi dan tidak ada kelonggaran aktivitas seperti PPKM.

Selain itu PSBB juga wajib dilaksanakan secara merata, semisal serentak di seluruh pulau Jawa. “Tidak satu dua daerah saja, karena ini kebakarannya di mana-mana. Enggak bisa satu dua daerah, harus setara merata, setidaknya di Pulau Jawa ini,” ungkapnya menyarankan.

Lockdown Jakarta akhir pekan cuman 2 hari, sisa 5 hari lainnya di luar. Keluyuran, podo wae!

Must reads ;