Langgar aturan lockdown, seorang pria dihukum untuk squat oleh polisi setempat!

Tidak tanggung-tanggung, dirinya wajib melakukan gerakan itu lebih dari 300 kali. Malangnya usai kejadia itu, pria tersesebut menghembuskan nafas terakhirnya.

Melansir Detik, kejadian tersebut terjadi di Filipina. Saat itu, pria bernama Darren Manaog Penaredondo diberhentikan polisi Filipina saat tengah berada di jalan.

Pasalnya ia melanggar aturan jam malam yang ditetapkan di Filipina, yaitu pukul 18.00 waktu setempat. 

Begini kronologi kejadian yang merenggut nyawa Darren

Pada saat itu, Darren keluar rumah karena hendak membeli air minum. Namun karena melanggar, Darren kemudian mendapat hukuman squat alias lompat jongkok bersama dengan pelanggar lain.

Para pelanggar harus melakukan gerakan squat secara kompak dan bersamaan. Jika tidak, mereka harus mengulang hitungan squat sedari awal.

Langgar Aturan Lockdown, Seorang Pria Dihukum "Squat" Sampai Meninggal!
Ilustrasi gerakan Squat // image via DM Acupunture

Akibat hal itu, Darren harus melakukan gerakan itu lebih dari 300 kali. Menurut pihak keluarga, Darren diketahui baru pulang ke rumah pada hari Jumat (2 April) pagi.

Dia pulang ker rumah Jumat pukul 08.00 pagi dan tidak bisa berjalan normal. Setelah Sabtu pagi, dia mengalami kejang-kejang.” tutur Adrian Lucena, saudara Darren seperi dilansir 9News Australia, Selasa (6 April).

Pada Sabtu (2 April) pagi, pukul 10.00 waktu setempat. Darren menghembuskan nafas terakhirnya. Keluarga sangat terpukul dengan kepergian Darren.

Kejadian akan hukuman squat karena langgar aturan lockdown akan diinvestigasi

Ony Ferrer, walikota General Trias, kota tempat Darren tinggal juga turut berbela sungkawa atas kejadian tersebut. Ia pun memerintahkan agar insiden yang menimpa Darren dapat diinvestegasi sampai tuntas.

Pemerintahan kota General Trias menerapkan standar kesehatan untuk mencegah meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di kota ini. Menyakiti atau menyiksa orang yang melanggar standar itu bukanlah bagian dari kebijakan kami,” tutur Ferrer dalam pernyataanya ke media.

Human Rights Watch juga menyatakan aksi penindakan pelanggar lockdown sudah kelewat batas dan masuk dalam tindakan yang kejam. Bahkan tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia.

Selain hukuman squat, beberapa hukuman lain juga tengah menjadi sorotan. Salah satunya seperti yang terjadi di provinsi Laguna, di mana 5 pemuda dimasukan ke kandang anjing yang kecil karena melanggar lockdown.

Sementara di Paranaque, para pelanggar akan mendapat hukuman duduk di tengah teriknya matahari.

Squat 50 kali saja sudah melelahkan, apalagi 300 kali :(

Menurut Lo hukum apa sih yang paling efektif bagi para pelanggar lockdown?