Satu keluarga meninggal karena termakan hoax antivaksin

Dalam waktu seminggu, keluarga ini meninggal satu persatu karena percaya hoax antivaksin. Seorang ibu, ayah, dan anaknya mengeluhkan gejala Covid-19 tepat setelah makan malam bersama.

Ia adalah Shaul Goncalves, pria 40 tahun, ayahnya 73 tahun, dan ibunya, Charmagne 65 tahun. Namun ketiganya gak berhasil melawan virus ini. Apalagi mereka juga menerima vaksinasi Covid-19 karena termakan konpirasi dari para antivaksin.

Hal ini terungkap dari salah seorang saudara mereka, Francis, satu-satunya keluarga yang selamat.

Takut karena bahaya samping vaksinasi

Semuanya berawal dari ketakutan keluarga ini akan hoax yang beredar dari para antivaksin tentang efek samping vaksinasi. Mereka pun akhirnya menunda untuk ikut vaksinasi Covid-19.

Francis bercerita, ayahnya mulai pergi ke rumah sakit karena mengalami batu ginjal. Ia pun meyakini penularan covid-19 itu berawal dari kunjungan tersebut.

“Ayah pergi ke rumah sakit pada 6 Juli karena batu ginjal, kami pikir dia terkena COVID-19 di sana,” kata Francis, mengutip dari Daily Star.

“Pada Kamis (8 Juli) orang tua saya makan malam di apartemen saudara laki-laki saya, yang dia tinggali bersama pacarnya dan mereka mulai merasa gejala COVID-19 akhir pekan itu”.

Kemudian beberapa hari setelahnya, ia mengaku kesulitan untuk sekedar mendapat kabar soal keluarganya. Hingga belakangan ia mengetahui kondisi ayahnya yang sedang dalam perawatan insentif Covid-19.

Meninggal dalam waktu yang bersamaan

Hanya dalam beberapa hari, ketiga anggota keluarganya pun meninggal dan dimakamkan pda 1 Agustus, di Lisbon, Portugal.

Ia mengaku sangat sedih dan emosi atas kejadian yang menimpa ia dan keluarganya. Ia pun menyesal gak segera mendapat vaksinasi Covid-19 karena narasi hoax dari para antivaksin.

Francis pun berpesan kepada orang-orang untuk segera mendapat vaksinasi Covid-19.

“Pesan yang ingin saya sampaikan adalah mengapa kalian (antivaksin) berpikir pemerintah ingin menyakiti Anda dengan memberi Anda vaksin,” tanya dia.

“Apa tujuan di baliknya? Saya telah berbicara dengan begitu banyak orang yang takut dengan vaksin dan berakhir meninggal dunia tertular COVID-19.” tuturnya.