Diungkapkan lewat halaman resmi PBSI, Indonesia pastikan tarik diri dari Piala Thomas dan Uber 2020

Setelah sebelumnya sudah ada empat negara yang secara resmi mengundurkan diri dari Piala Thomas dan Uber 2020, yaitu Australia, Taiwan, Thailand dan Korea, kali ini giliran Indonesia memastikan mundur dari event yang rencananya digelar di Denmark pada 3-11 Oktober 2020.

Adapun keputusan tersebut disampaikan langsung oleh PBSI lewat halaman resminya, dan dalam keterangan tersebut ada tiga alasan utama yang mendasari keputusan Indonesia untuk menarik diri dari Piala Thomas dan Uber 2020

3 Alasan Indonesia menarik diri dari Piala Thomas dan Uber 2020

Alasan pertama adalah karena adanya rasa khawatir dari para Atlet peserta terhadap kemungkinan mereka akan terpapar Covid-19, mulai dalam perjalanan, di tempat singgah saat transit ataupun saat sedang melakukan pertandingan.

Sementara alasan kedua didasari bahwa para atlet dan ofisial menyuarakan keraguan mereka untuk ambil bagian dalam turnamen bergengsi ini karena tidak ada jaminan dari BWF (Badminton World Federation), terkait siapa yang akan bertanggung jawab menangani dan penangananan selanjutnya jika ada anggota tim yang terpapar Covid-19.

Alasan ketiga yang menjadi alasan terakhir mengacu pada dua alasan sebelumnya, jajaran pimpinan PBSI yaitu Ketua Umum PBSI Wiranto, Wakil Ketua Umum I dan Ketua Harian PP PBSI Alex Trita, Sekretaris Jendral PP PBSI Achmad Budiharto serta Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti memutuskan tim bulutangkis Indonesia mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020.

Kepastian tersebut juga sudah dipastikan karena pihak PBSI sudah mengirimkan surat kepada Menpora dan akan segera mengirimkan pernyataan tertulis kepada BWF mengenai hal pengunduruan diri Indonesia. Keputusan ini diambil setelah PBSI berdiskusi dengan para atlit maupun tim offisial.

Kesehatan dan keselamatan atlit jadi prioritas

Kalau ditarik dari awal, semuanya semangat karena melihat kesempatan yang begitu besar, tapi dalam perjalanan waktu dan mencermati perkembangan Covid-19 yang belum terselesaikan, baik di Indonesia maupun negara lain, menimbulkan keraguan para atlet,” begitu tutur Budiharto

Lebih lanjutnya dia menuturkan kalau pemain menyampaikan keraguan mereka pada tim ofisial dan kemudian disampaikan langsung kepada pengurus. Dari situlah pengurus yang selalu memfokuskan kesehatan dan kesalamatan atlit pada akhirnya menarik diri karena paham betul apa yang menjadi kekhawatiran tim.

Sedih sih dengernya, tapi emang saat ini kesehatan pastinya menjadi prioritas utama