Viral di sosial media, video seorang anak SD berjualan cilok

Dikala sebagian besar teman-teman seusianya menghabiskan waktu untuk bisa bermain bersama teman-teman, berbeda dengan Darwin, seorang bocah kelas 6 SD yang harus berjualan cilok agar bisa membeli kuota internet untuk belajar online.

Cerita soal Darwin pertama kali dibagikan oleh Ahmad Thoric lewat akun Instagram miliknya, dirinya menggungah ulang sebuah video TikTok dari @ceritadisolo.

View this post on Instagram

Lelaki kecil ini bernama Darwin. Siswa kelas 6 SD Cemani 02 . …. Ditengah pendemi Corona agar kita #dirumahsaja, rupanya tidak berlaku bagi si kecil ini.. Karena keterbatasan ekonomi keluarga, membuat si kecil Darwin harus berjuang di tengah Kerasnya Kota Solo.. Keliling, menjajakan Cilok. …. Hebat kau deek.. Tapi musti tetep hati hati.. waspada.. . Temen temen yg baik hati, jika ingin nglarisi lapaknya, ATAU MUNGKIN ADA REZEKI LEBIH AGAR SI KECIL DARWIN Lekas bisa ISTIRAHAT DIRUMAH… Temen-temen bisa merapat ke sekitar POM Baron kalo siang hari, terkadang pula keliling ke penumping, paragon sampai Pasar Nongko.. . . Monggo, semoga anda yg baik hati, bisa menjadi jalan Rezeki bagi sesama.. Dia juga saudara kita.. . . FYI: Rumah Darwin di Candi, Cemani, Belakang Kalurahan Cemani, Skh. Kalo sore – malam Ibundanya gantian yg jual Cilok Dan ayahnya pekerja Cleaning Service 🌷🌷🌷 _________ #solongangeni #masahmad #jelajahsolo #kelilingsolo #dolansolo #kabarsolo #exploresolo #kotasolo #halalsolo #penumping #visitsurakarta #agendasolo #infocegatansolo #pesonasolo #soloinfo #diskonsolo #kulinerdisolo #halalfood #berbagisemangat #pantangngemis #corona

A post shared by Mas Ahmad Thoric (@thoric.idn) on

Ditengah pendemi Corona agar kita #dirumahsaja, rupanya tidak berlaku bagi si kecil ini..
Karena keterbatasan ekonomi keluarga, membuat si kecil Darwin harus berjuang di tengah Kerasnya Kota Solo..Keliling, menjajakan Cilok.‘ begitu tulisnya pada kolom caption.

Baca di sini : Internet Gratis disediakan Khusus untuk Pelajar di Warkop Ini

Keterbatasan ekonomi jadi alasan kenapa Darwin harus berjualan cilok

Melalui unggahan tersebut, diketahui kalau Darwin terpaksa harus berjualan cilok dan bergantian dengan sang ibu lantaran keluarganya memiliki keterbatasan ekonomi. Belum lagi pandemi corona yang terjadi di Indonesia mengharuskan sebagian besar sekolah untuk berjalan secara online (pembelajaran jarak jauh).

Hasil dari jualan cilok tersebut akan menjadi sumber dana untuk membeli kuota internet. ‘Karena keterbatasan ekonomi keluarg, si kecil Darwin harus berjuang di tengah kerasna kota Solo, berkeliling menjajakan Cilok.’ begitu lanjutnya.

via Kumparan / instagram Thoric.idn

Dari rumahnya di Candi Cemani, Belakang Kelurahan Cemani, Sukoharjo, Solo, Darwi basa berdagang dan berkeliling di sekitar pom bensin Baron pada siang hari, kemudian beranjak ke Penumping, Paragon sampai dengan Pasar Nongko.

Sampai saat ini, video tersebut sudah ditonton lebih dari 60 ribu kali di Instagram, sementara di Tiktok sudah 30 ribu kali.

Baca di sini : Guru dan Siswa di Bengkulu Dapat Kuota Internet Gratis untuk Belajar Online

Mendapatkan dukungan dari netizen

Postingan tersebut mendapatkan berbagai macam respon, dan sebagian besar netizen memberikan semangat. @heibudii mendoakan agar Darwin bisa menjadi orang yang sukses di masa depannya.

Sementara @miebaksosubur menuliskan ‘ Tetep semangat yaa, dek. Waktu SMP diriku dlo jg gtu kok, pulang sekolah msh kudu belanja dlo. Belajar jg di warung. Gpp.. Selama yg di lakukan positif dan halal maju trs. 💪😊 #indahpadawaktunya

Achmad Thoric juga mengajak para followers untuk bisa menyempatkan diri mampir di POM Baron dan berjajan cilok yang ditawarkan oleh Darwin. ‘Temen-temen bisa merapat ke sekitar POM Baron kalo siang hari, terkadang pula keliling ke penumping, paragon sampai Pasar Nongko. Monggo, semoga anda yang baik hati bisa menjadi Rezeki bagi sesam. Dia juga saudara kita.‘ begitu tutupnya

Source : Kumparan

Baca di sini : Siswa Tidak Punya Ponsel Untuk Belajar Online, Guru Ini Terpaksa Mengajar ‘Door to Door’.

Keren dek, terima kasih sudah menjadi inspirasi bagi banyak orang! Semangat terus!