4,123 dari 6,742 para pemudik nekat terindikasi COVID-19

Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartanto yang mengepalai Tim Penanggulangan Pemulihan Ekonomi Nasional dan COVID-19 mengatakan hal ini dalam konferensi pers. Bahwa mayoritas dari pemudik yang diuji secara acak pada pos pemeriksaan lalu lintas membawa COVID-19.

“Dari sampe uji acak 6,742 pemudik, 4,123 dinyatakan positif,” katanya.

Dari jumlah tersebut, mayoritas pulang kembali ke rumah untuk isolasi mandiri, sementara 75 persen lainnya dirawat di rumah sakit. Meski begitu, Menteri Koordinator Perekonomian ini gak merinci metode apa yang mereka gunakan untuk menguji para pemudik.

Airlangga juga menambahkan, sejak larangan mudik berlaku pada 6 Mei, lebih dari 41.000 kendaraan kena putar balik pada pos pemeriksaan yang berdiri pada sepanjang tol antar provinsi.

Pemudik nekat sampai sembunyi dalam truk sayur

Sebelumnya, pemerintah udah memperkirakan sekitar 18 juta akan melakukan perjalanan pulang kampung pas lebaran Idul Fitri tahun ini. Angka ini jauh lebih rendah dari perkiraan 81 juta kalau gak ada larangan mudik.

Adanya larangan ini gak menghentikan keinginan dan kenekatan masyarakat untuk tetap berlebaran di kampung halaman bareng keluarga. Banyak yang mencoba peruntungan dengan tetap pergi. Misalnya, tujuh orang warga yang nekat sembunyi dalam truk sayur.

Kejadian ini terjadi pada Kamis lalu, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menindak satu truk yang mengangkut sayuran sekaligus pemudik.

Truk ini kena razia pada penyekatan kilometer 31 Tol Cikarang arah Cikampek. Dalam truk tersebut sebanyak tujuh pemudik melakukan perjalanan dari arah Bekasi menuju Garut, Jawa Barat.

Pengetatan pembatasan perjalanan domestik

Larangan mudik akan berakhir pada 17 Mei. Namun hal ini bakal ikut dengan pengetatan pembatasan selama seminggu untuk perjalanan domestik.

Pasalnya ada kehawatiran besar mudik tahun ini akan menjadi gelombang tinggi untuk lonjakan kasusu COVID-19 pasca libur lebaran.

Tahun lalu, sebelum libur idul fitri Indonesia mencatat kasus aktif tercatat setiap harinya. Kemudian melonjak lagi beberapa minggu setelah Idul Fitri yang sebagian karena mudik.