Mereka ‘menyusup’, lalu mengirimkan pesan ‘umpatan’ dan ‘makian’.

Hal tersebut belum lama ini terjadi di Amerika Serikat, FBI juga sudah memperingatkan perihal trend tersebut. Dari laporan yang masuk, para pengguna Zoom menjelaskan kalau ‘meeting‘ mereka di’susup‘ oleh sekelompok ‘hacker‘ tak diundang dan kemudian menampilkan gambar yang ‘disturbing‘ dan kata kata kasar. Parahnya, para pelaku ‘zoombombing‘ menjadikan kelas online sekolah, kampus dan grup Alcoholics Anonymous sebagai target utama mereka.

Dengan keadaan work from home/social distancing, popularitas Zoom saat ini meningkat begitu besat. Aplikasi ‘meeting online‘ tersebut menjadi pilihan sebagian besar orang hampir di seluruh dunia.

So here all the things you need to know about Zoombombing and protecting your group chat/video meeting !

Apa sih ‘Zoombombing’ ?

Zoombombing adalah jenis ‘modus’ cyberattack terbaru, dan yang dimaksud dari hal tersebut adalah ketikan seseorang/group membajak Zoom teleconferencing chat/call.

Para pengguna menjelaskan kalau ‘meeting‘ disusupi oleh pihak tak diundang dan tiba-tiba menghidupkan screen share mereka lalu menampilkan ‘offensiveimage, gambar pornografi dan membagikan informasi ‘rahasia‘ dari peserta teleconfrence tersebut, terkadang juga menghujat dan mengeluarkan kata makian.

Seperti yang dilaporkan oleh PCMAG, para pelaku ‘zoombombing‘ saling membagikan Zoom meeting ID’s dan berkordinasi secara online sebelum melakukan aksinya. Mereka juga merekam aksi tersebut dan membagikannya lewat TikTok ataupun Youtube.

Para korban ‘Zoombombing’

Laporan zoombombing datang hampir dari seluruh pelosok dunia. Beberapa universitas dan sekolah juga mengalami hal serupa saat sedang menjalankan online class ataupun meeting.

Salah seorang pria yang sedang ‘sidang’ online, bercerita soal pengalaman kurang menyenangkan yang terjadi pada dirinya. Saat dirinya sedang ‘sidang online’, secara tiba-tiba ada seseorang yang menggambar ‘kelamin wanita’ dan mengeluarkan kata-kata yang berbau rasis.

‘Zoombombing’ tersebut ternyata juga dialami oleh Ruha Benjamin, seorang associate professor of African-American studies di Princeton University. Pada saat dirinya sedang becerita pada anak-anak dalam sebuah event, tiba-tiba muncul gambar ‘seorang pria yang ‘memerkan’ alat kelaminnya.

Hal serupa juga terjadi di group Alcoholics Anonymous, sebuah organisasi di AS yang mewadahi orang-orang yang ingin bebas dari alkohol. Pada salah satu group yang ada di New York, secara tiba-tiba penyusup tersebut masuk dan berkata ‘Alkohol sangatlah baik’.

Merespon banyaknya laporan soal ‘zoombombing’, juru bicara dari Zoom menjelaskan kalau pihaknya sangat sedih mendengar apa yang terjadi, dan mereka akan terus berusaha meningkatkan ‘awareness’ para pengguna untuk mencegah terjadinya hal tersebut.

Tips agar terhindar dari ‘Zoombombing’

Nah FBI sudah merilis rekomendasi untuk bisa meningkatkan keamanan para pengguna, ini dia tipsnya ;

  • Selalu gunakan opsi ‘private‘ , ‘host‘ nantinya akan membagikan password kepada calon pesertanya
  • Jangan bagikan link meeting sembarangan, sebut saja sosial media. Bagikan langsung secara personal kepada calon peserta
  • Atur fitur ‘screen share‘ menjadi ‘Host Only
  • Selalu gunakan versi terupdate dari aplikasi tersebut.

Untuk lebih detailnya, bisa juga di lihat pada halaman ‘security page‘ dari Zoom.

source : thecut.com

So for you out there who’s using zoom, be alert and make sure to follow all the tips !