Wine ganja mungkin menjadi salah satu anggur antik yang ada di dunia saat ini. Menariknya, penemuan tersebut ternyata sudah terjadi sejak 6 tahun lalu saat arkeolog Hervé Delhoofs menemukan kuburan aneh dari abad kedua SM saat sedang menggali di dekat desa Cébazat, Prancis tengah.

Wilayah tersebut dulunya merupakan tempat tinggal Arverni, salah satu suku terkuat Galia selama Zaman Besi dan periode Romawi.

Ternyata, didalamnya terkubur tubuh seorang Galia berusia 30-an dengan wine sebagai persembahan.

Penemuan bekas ganja pada wadah anggur

Awalnya tidak ada yang unik dari penemuan tersebut. Namun selang tiga tahun berikut, arkeolog dan ilmuwan Nicolas Garnier menemukan bekas ganja pada wadah anggur.

“Serpihan tanaman ini mungkin dimasukan ke dalam anggur sebagai penambah rasa dan memberikan efek psikoaktif,” tuturnya seperti dilansir surat kabar Prancis, Le Parisien.

via Wikipedia

Sementara itu, Matthieu Poux yang adalah profesor arkeologi yang mendalami anggur antik menuturkan kepada Sciences et Avenir, kalau penemuan itu tidak mengherankan.

Menurutnya, pada masa itu anggur sangat mudah berubah menjadi cuka. Karena itulah orang menggunakan bahan tambahan seperti plester, air laut atau bahkan ganja untuk rasa yang lebih mantap.

Kendati demikian, minuman itu tidak selalu membuat orang teler. Pasalnya kandungan THC baru akan keluar setelah dipanaskan. Terkait penemuan itu, Poux menduga bahwa orang Galia mungkin menginginkan efek tersebut.

Wine ganja dikembangkan sejak 2018 

Siapa sangka saat hasil wawancara Poux terbit pada April 2018, seorang lelaki Prancis yang bekerja sebagai petani ganja untuk keperluan medis di Kanada, Raphael De Pablo, tertarik menciptakan minuman tersebut.

Ia kemudian mengajak temannya yang pakar anggur untuk bisa mengembangkan wine anggur. Setelah melewati proses tiga tahun, akhirnya di awal tahun 2021, De Pablo berhasil menghasilkan botol pertama anggur ganja.

Produk tersebut merupakan yang pertama di Prancis. Seperti dilansir Vice, dirinya sukses mencampurkan CBD ke dalam wine Bordeaux. 

https://www.facebook.com/burdi.w/photos/a.353390145748660/373802530374088/?type=3&theater

Ganja yang dijadikan CBD dipetik langsung dari ladang ganja miliknya di Bordeaux. Prancis sendiri melegalkan budidaya ganja dengan kandungan THC 0,2 persen, jauh di bawah kadar umur 14 persen.

Anggur ganja ini juga tidak dilarang peredarannya karena hanya menggunakan sedikit THC. Adapun wine ganja ini diberi nama Burdi W – Burdi berasal dari Burdigala, nama latin Bordeaux, dan W bisa berarti Wine atau Weed.

Sejauh ini perusahaan sendang memproduksi 5.000 botol untuk dapat memenuhi permintaan klien yang terus meningkat.

Top image via DailyBordeaux