Facebook Inc, selaku perusahaan yang menagkuisisi WhatsApp, akhirnya membatalkan rencana mereka untuk bisa memonetisasi WhatsApp lewat ‘sisipan’ iklan pada aplikasi berpesan paling populer saat ini.

WhatsApp sendiri belum lama menjadi salah satu aplikasi di Google store dengan jumlah pengunduh yang fantastis, 5.000.000.000.000 pengguna sudah mendownload aplikasi tersebut. Dari jumlah tersebut, dikabarkan pengguna aktifnya sejumlah 1.600.000.000.

Monetisasi via Iklan Tidak Jadi Dijalankan

Image Source : Adweek.com

Seperti di kabarkan oleh Business Insider, Tim yang awalnya dipersiapkan untuk memonetisasi WhatsApp melalui iklan sudah dibubarkan. Awalnya skema monetisasi akan sama dengan Instagram ataupun Facebook, yaitu dengan ‘stories‘.

Penghentian tim tersebut langsung dilakukan tidak lama setelah Mark Zuckeberg selaku pemilik Facebook berselisih paham dengan Brian Acton dan Jan Koun yang merupakan pendiri WhatsApp. Keduanya tidak setuju jika monetisasi dilakukan dan dieksekusi dalam bentuk iklan, bahkan mereka juga meninggalkan WhatsApp.

Jika Tidak Lewat Iklan, Bagaimana WhatsApp Meraup Keuntungan?

Image Source : dribbble.com

Mengutip dari Feedough, (9 Januari 2020), pendiri WhatsApp sangatlah tidak menyukai ‘iklan’ dan mereka sangat ingin menciptakan sebuah platform yang mengutamakan ‘user expirience‘ maupun ‘user interface‘ yang baik dan sudah pasti bebas iklan. Baik Brian Acton dan Jan Koum ingin menciptakan apliaski berkirim pesan yang ditujukan untuk pengunna, dan bukan tempat bagi perusahaan besar untuk beriklan.

Nah akhirnya mereka berfikir salah satu cara untuk tetap bisa mendapatkan ‘untung’ adalah dengan mengharuskan penggunna membayar tagihan, sehingga nantinya aplikasi tersebut akan memiliki versi berbayar dengan biaya tahunan sebesar $1 per-tahun.

Dengan batalnya rencana monetisasi lewat iklan, apakah nantinya WhatsApp akan mengenakan biaya berlangganan IDR 14.000,-/tahun? Hal tersebut masih menjadi sebuah teka-teki.

Bagaimana Kepastian Soal Topik ‘WhatsApp’ Berbayar?

Lewat Business Insinder, Juru Bicara Facebook menginformasikan bahwa saat ini WhatsApp akan lebih berfokus untuk menciptakan fitur yang bisa menjadi perantara bagi pelaku bisnis untuk bisa berkomuniaksi dengan pelanggan lewat aplikasi tersebut.

So mana yang lebih menguntungkan bagi userWhatsApp‘? Apakah dengan mebayar biaya tahunan atau secara terpaksa melihat iklan? Stay tune to USSfeed for further updates on this.

Baca juga :