Beredarnya kabar tentang alat rapid test antigen bekas di Bandara Kualanamu, Sumut baru-baru ini membuat banyak orang khawatir kejadian serupa. Terungkapnya kasus di Bandara Internasional ini bikin heboh, terutama para penumpang pesawat.

Pasalnya, penggunaan alat tes bekas sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal, yaitu menularkan virus Covid-19. Yang tadinya negatif, bisa ikut tertular dan malah jadi positif. Gak cuma itu, bahkan penyakin lain pun bisa ikut ‘travel‘ dari satu hidung ke hidung lainnya.

Cara membedakan alat rapid test antigen baru dan bekas

Kasus Alat Rapid Test Antigen Bekas
Penggeledahan Alat Bekas di Bandara Kualanamu (via Antara)

Menurut Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumatera Utara dr. Aris Yudhariansyah, semua orang punya hak untuk mengetahui bahwa alat yang mereka gunakan masih baru dan belum pernah terpakai.

Ia menuturkan, alat rapid test yang baru normalnya berada dalam kemasan plastik disposable, alias plastik khusus sekali pakai. Lalu, plastik itu baru akan petugas buka saat hendak melakukan tes pada pasiennya.

Jadi kalau dalam kondisi terbuka, patut curiga kalau antigen itu bisa saja hasil daur ulang atau yang lain-lain,” kata Aris, mengutip Kompas, Rabu 28 April.

Alat rapid test antigen
via Shutterstock

Selain itu, kita yang hendak melakukan tes harus memerhatikan betul tempat keberadaan alat yang seharusnya bisa terlihat dengan jelas. Menurutnya, alat tersebut tidak perlu petugas bawa ke mana-mana, apalagi mereka sembunyikan.

Ini kan rapid test, enggak perlu disembunyikan. Artinya setelah periksa, gak perlu bawa ke mana-mana. Di depan mata kita sendiri, sudah bisa lihat kan,” ujarnya.

Bagian-bagian alat tes antigen

Bagian alat rapid test antigen
Alat swab (kiri), Cangkang (kanan)

Penting kita ketahui, kalau alat tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu cangkang dan alat swab lengkap dengan dakronnya. Kedua bagian ini punya fungsi masing-masing.

Cangkang adalah alat yang akan memunculkan garis I atau II untuk mengindikasi Covid-19. Amannya, alat ini tidak digunakan secara berulang.

Lalu, ada alat swab yang bentuknya panjang, ujungnya berbahan dakron. Alat ini lah yang masuk ke hidung kita saat tes, makanya ini yang paling bahaya kalau harus ‘cuci-pakai’.

Sangat menjijikkan. Aris pun dalam hal ini tidak terbayang betapa kacaunya bila tindakan seperti itu terjadi.

Bagaimana kalau habis masuk hidung Bapak, terus pindah ke hidung orang lain, bagaimana lagi?” ujarnya mengecam tindakan tersebut.

Jadi, jangan lupa perhatikan tempat dan bungkusnya. Biar tetap aman, guys!

Baca juga: