‘Tegang dan deg-degan dari awal sampai akhir’

Sepertinya sangat cocok untuk mendeskripsikan keseluruhan film ‘Time to Hunt‘ yang sedang tayang di Netflix. Selama kurang lebih 2 jam, perasaan para penontonnya di buat tegang dan tidak diberi ruang untuk bisa bernafas lega.

Meskipun rating di IMDB hanya ada di angka 6,8/10 boleh dibilang film ini tetap bisa dijadikan pilihan bagi para pecinta film bergenre crime and thriller.

Sinopsis Time to Hunt *spoiler alert*

Yes, you’ve been warned! Cerita di mulai ketika Ki-Hoon (diperankan oleh Choi Woo-Sik) dan Jang-Ho (Ahn Jae-Hong) bersiap untuk menjemput salah satu sahabat mereka yang baru keluar dari penjara.

Adegan pembuka dari film ini menunjukan suasana kota di salah satu area Korea yang begitu kumuh dan terkesan porak-poranda, di mana banyak kerusakan dan aksi kekerasan dari para mafia.

via Giphy

Ketiga sahabat akrab tersebut akhirnya bereuni, dan Joon-Seok (diperankan oleh Lee Je-Hoon) yang baru keluar dari penjara sempat menyinggung soal uang hasil kejahatan yang pernah mereka bertiga perbuat sebelumnya.

Ki-Hoon menjelaskan kalau keadaan membuat uang tersebut tersisa sedikit dan sudah tidak banyak tempat yang menerima mata uang won sebagai alat tukar, sebagian lebih memilih untuk menerima USD Dollar.

Kemudian saat mereka berkunjung ke sebuah casino ‘gelap’ untuk bersenang-senang, ide gila dari Joon-Seok muncul. Dia mengajak para teman-temannya untuk bisa merampok casino tersebut dan menggunakan uang hasil kejahatan tersebut untuk kabur dari tempat mereka berdiam saat ini.

via Giphy

Joon-Seok bercita-cita untuk bisa tinggal di pesisir pantai dengan laut biru, dan hal tersebut memerlukan banyak uang. Setelah mengatur strategi, akhirnya tiba hari di mana eksekusi ‘perampokan‘ dijalankan.

Dibantu dengan salah satu teman Joon-Seok yang berhutang budi padanya, mereka berempat dengan anehnya berhasil merampok casino gelap tersebut. Aneh karena pada saat eksekusi mereka terlihat begitu amatir dan tidak siap.

Namun ternyata, keberhasilan tersebut hanya bisa mereka nikmati sesaat. Bahkan sebelum sempat meninggalkan daerah tersebut menuju tempat impian Joon-Seok mereka sudah diburu habis-habisan.

Seorang pembunuh bayaran profesional di’sewa’ oleh pemilik casino tersebut untuk bisa melacak dan menghabisi nyawa para perampok amatir tersebut,

Kenapa diberi judul ‘Time to Hunt’?

Pada saat menyaksikan trailer dari film ini, tidak sama sekali terbayang akan plot twist dan arti dari judul tersebut. Ide awal yang ada adalah ketiga sahabat tersebut ingin sekali bisa keluar dari daerah tersebut dan akan menghalalkan segala cara.

Ternyata setelah kurang lebih 30 menit menyaksikan, barulah muncul pemahaman kenapa diberi judul demikian. Joon-Seok, Ki-Hoon dan Jang-Ho ternyata harus membayar mahal keberhasilan mereka merampok casino.

Mereka bertiga diburu habis-habisan oleh Han si pembunuh profesional, bahkan meskipun sempat berkali-kali berhasil kabur pada akhirnya mereka menemui titik buntu.

*Spoiler* (siapa sangka yang memburu, juga di buru?)

Jadi itulah alasannya.

Bromance jadi ‘pemanis’

Salah satu highlight utama dari cerita film ini selain intense feeling adalah bagaimana ketiga sahabat tersebut memiliki chemistry begitu dalam satu dengan lainnya.

Hubungan Joon-Seok, Ki-Hoon dan Jang-Ho bisa diistilahkan dengan ‘bromance‘, di mana Joon-Seok seakan berperan sebagai kakak bagi Ki-Hoon dan Jang-Ho, dirinya lebih cepat dalam mengambil tindakan dan selalu berusaha untuk menenangkan dan melindungi kedua sahabatnya.

Sementara Ki-Hoon terlihat begitu paham akan semua tingkah konyol dari Jang-Ho, bahkan bromance keduanya terlihat saat mereka bertengkar soal baju yang dipinjam.

Jang-Ho sendiri menjadi penyeimbang dari kedua karakter sebelum, Dirinya lebih ‘polos’ dan tidak pernah banyak bertanya saat kedua temannya memberikan perintah atau ajakan.

Final thoughts

Sayang rasanya untuk melewatkan film ‘Time to Hunt‘! Selain alur cerita itense, unsur bromance dan film plot-twist, tayangan ini juga diramaikan oleh banyak nama besar di dunia perfilman Korea Selatan.

Selain itu karakter ‘Han‘ di film ini bisa dibilang diperankan sangat baik oleh Park-Hae-Soo, pria yang sebelumnya pernah bermain di salah satu drakor berjudul ‘Prison Playbook‘. Pada drakor tersebut dia berperan sebagai orang ‘baik’, sementara di Time To Hunt dirinya menjadi pembunuh bayaran ‘terlaltih’.

Score : 8/10