Sejak Senin, 16 Maret 2020, Presiden Joko Widodo sudah menghimbau masyarakat untuk mulai kerja dari rumah. Ya ada yang ikut kerja di rumah, tapi ada juga yang memang tidak bisa kerja dari rumah dan terpaksa tetap kerja di kantor.

Logikanya, dengan bekerja dari rumah, ini akan mengurangi jumlah kendaraan di jalan sehingga bisa mengurangi hasil polusi. Nyatanya, benar saja. Hal ini sudah dinyatakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang kualitas udara di Jakarta.

Pada Rabu, 18 Maret 2020 BMKG mengatakan bahwa data kualitas udara di Jakarta tergolong baik pada skala warna hijau. Kualitas udara ini dibuktikan dengan data yang menunjukkan konsentrasi polusi yang sangat rendah, yaitu 0-50 µgram/m3. Hal ini diungkapkan terkait dengan kondisi polusi udara pasca penerapan kerja dari rumah untuk menghindari COVID-19.

Sementara itu, Greenpeace Indonesia mengatakan hal yang berbeda dan menyatakan bahwa udara Jakarta menunjukkan kualitas sedang. Hal ini mereka katakan berdasarkan data pada Air Quality Index (AQI), yang menyebutkan bahwa konsentrasi polusi udara di Indonesia ada di level 53 µgram/m3.

Image result for kualitas udara jakarta membaik
Source: Breaking News

Namun, terlihatnya perubahan pada kualitas udara di Jakarta ini belum bisa dikatakan dipengaruhi paling besar dari gerakan work from home ini. Dilansir dari CNN Indonesia, Siswanto selaku Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG mengatakan bahwa efek tersebut baru bisa dilihat dan dinilai setelah seminggu berlangsungnya work from home.

Membaiknya kualitas udara di Jakarta pun belum berani untuk dipastikan Siswanto karena ada kemungkinan penurunan polutan PM10 berkurang akibat turunnya hujan beberapa hari ini. Sebab, memang sudah wajar ketika konsentrasi PM10 cenderung menurun karena ada proses pencucian oleh hujan (rain washing).

Image result for kualitas udara jakarta membaikSource: Media Indonesia

Begitu juga dengan apa yang dikatakan Bondan Andriyanu selaku Juru Kampanye Energi Greenpeace Indonesia yang mengatakan bahwa hal ini tidak bisa disimpulkan hanya terhitung dalam tiga hari saja.

Belum bisa kita bilang ini baik atau tidak, karena tiga hari masih kurang. Lalu ada beberapa faktor, tiga hari ini ada hujan lalu angin lumayan kencang. Belum lagi sumber lain seperti yang bakar sampah,” kata Bondan dilansir dari CNN Indonesia.

_

Well, semoga dengan work from home ini setidaknya ada banyak hal positif yang bisa kita dapatkan. Selain menjaga kesehatan diri kita masing-masing dari persebaran virus Corona, kita juga bisa memperbaiki iklim dan lingkungan kita menjadi semakin baik dan sehat.