Buntut tembak laser ke  Gedung KPK yang terjadi pada 28 Juni sekitar pukul 19.05 WIB, Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) melaui Biro Umum melaporkan aktivis yang tergabung dalam gerakan #BersihkanIndonesia ke Polres Jakarta Selatan.

Terkait peristiwa penyinara laser ke arah Gedung KPK pada tanggal 28 Juni sekitar pukul 19.05 WIB oleh pihak eksternal, benar, KPK melalui Biro Umum telah melakukan koordinasi dan pelaporan kepada Polres Jakarta Selatan,” tutur Plt. Juru Bicara KPK, Ali Fikri, seperti dilansir CNNIndonesia, Senin (19 Juli).

Aksi tembak laser menimbulkan gangguan

Menurut Ali, KPK menilai aksi tersebut dilakukan dengan sengaja dan telah menimbulkan ganggua ketertiban dan kenyamanan operasional KPK sebagai objek vital nasional.

Sebelumnya petugas keamanan dan KPK dan pengamanan objek vital Polres Jakarta Selatan yang berjaga pada saat itu telah melakukan pelarangan dan mengingatkan kepada pihak-pihak eksternal tersebut,” tuturnya.

Juru bicara berlatar belakang jaksa menerangkan aksi itu dilakukan diluar waktu yang sudah ditentukan dan tidak mendapatkan izin dari aparat berwenang.

Pihak-pihak tersebut tetap melakukannya dengan berpindah-pindah lokasi. Saat ini kami serahkan sepenuhnya kepada pihak Polres Jakarta Selatan untuk menindaklanjutinya.  Kami berharap semua pihak senantiasa tertib untuk menjaga kenyamanan lingkungan,” pungkasnya.

Begini respon #BersihkanIndonesia

Lewat juru bicara #BersihkanIndonesia dari Greenpeace Indonesia, Asep Komaruddin, mengaku belum mendapatkan laporan tersebut.

Kami belum tahu kalau dilaporkan, kami belum dapat surat apa-apa dan agak bingung dilaporkan terkait apanya. Kalau terkait aktivitas laser yang tempo hari itu, agak aneh juga karena sebelumnya setelah aksi kan ada pernyataan dari Ali Fikri yang merespon dan mengapresiasi karena dianggap sebagai dukungan terhadap pemberantasan korupsi,” pungkas Asep seperti dilansir CNNIndonesia.

Untuk diketahui, sebelumnya aktivisi #BersihkanIndonesia menggelar aksi di KPK dengan menembakan laser ke Gedung Dwiwarna KPK. Tembakan laser itu bertuliskan ‘Berani Jujur Pecat!’, ‘Mosi Tidak Percaya’, ‘Pemberantasan Korupsi Dilemahkan’, hingga ‘Rakyat Sudah Mual’.

Menurut Asep, aksi ini merupakan dukungan terhadap puluhan pegawai lembaga antirasuah yang dinonaktifkan pimpinan KPK usai dinilai tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).

Waktu itu apresiasi, kok sekarang dilaporkan?