Shinzo Abe, selaku Perdana Mentri Jepang mengumumkan hal tersebut.

Pada Senin, 25 Mei 2020, Jepang secara resmi mencabut status darurat corona di negara mereka, lewat siaran di televisi nasional, Abe menjelaskan bahwa sebelum akhirnya mencabut status tersebut, Jepang terlebih dahulu mempertimbangkan beberapa kriteria.

via National Public Radio inc // Kim Kyung-Hoon/Pool/AFP via Getty Images

‘Kami memiliki kriteria yang amat ketat untuk bisa mencabut status darurat. Kami telah menilai bahwa kriteria tersebut sudah tercapai.’ begitu tutur Abe.

Status darurat sempat berlaku bagi seluruh area di Jepang

Kenaikan grafis kasus corona di Jepang sudah mulai terjadi pada 7 April lalu dan kekhawatiran tersebut memaksa Abe untuk menetapkan status darurat untuk Tokyo dan enam wilayah lain. Namun tidak lama kemudian status tersebut berlaku di seluruh negri.

Beberapa pusat bisnis dan pusat sekolah terpaksa ditutup dan masyarakatnya wajib untuk tetap berada di rumah, uniknya meskipun tidak menerapkan hukuman keras bagi pelanggar, nyatanya kebijakan tersebut berhasil dijalankan dan kurva corona pun menurun.

‘New normal’ sudah mulai berlaku sejak minggu lalu

Keberhasilan tersebut berbuah pada kelonggaran yang sudah diberikan oleh pemerintah sejak pekan lalu dan sembari mengamati situasi di Tokyo dan Hokkaido sebagai dua kawasan yang paling berdampak

Lorong stasiun kereta di Jepang penuh, mereka hidup dalam fase new normal
via Detik.com / Foto: AP Photo/Eugene Hoshiko

Abe memuji kedisiplinan rakyat dan menurutnya hal tersebut mampu menunjukan kekuatan yang disebut ‘gaya Jepang‘, meskipun demikian Abe memberikan himbauan untuk bisa beradaptasi dengan fase kehidupan baru yang sering disebut-sebut sebagai new normal.

Ada prinsip untuk selalu menghindari 3C bagi masyarakat Jepang, yaitu ;

  • Closed Spaced (ruang tertutup)
  • Crowded Place (ruamg ramai)
  • Close Contact (kontak jarak dekat)
via Detik.com / Foto: AP Photo/Eugene Hoshiko

Menurutnya bila sesorang melonggarkan perlindungan terhadap diri sendiri dan sesama, maka infeksi akan menyebar secara cepat, oleh karena itu semua orang harus tetap waspada.

‘Kita perlu menciptakan gaya hidup baru, dari saat ini kita perlu mengganti cara pikir kita.’ begitu tutup Abe seperti mengutip dari CNNIndonesia.

Kenapa Jepang bisa berhasil begitu cepat?

Menjadi sebuah tanda tanya besar bagimana Jepang bisa menjadi salah satu negara dengan kasus Covid-19 terendah di dunia. Sejumlah dugaan muncul menilai bahwa kebiasaan masyarakat Jepang sangat menguntungkan mereka dalam memerangi penyebaran Covid-19.

Beberapa diantaranya adalah kebiasan menjaga kebersihan yang sangat luar biasa, dimulai dari kebiasan melepas alas kaki sebelum masuk ke dalam rumah dan salah satu gaya menyapa khas mereka dengan menunduk dan membungkuk sebagai ganti dari berjabat tangan tau berciuman.

Namun hal tersebut bukanlah tolak ukur yang bisa di jadikan sebuah barometer.

Source : CNNIndonesia

Pertanyaannya, #INDONESIAKAPAN?