Jangan cuma ikut tren sepeda Brompton, jadi pesepeda juga ada etikanya

Bukan cuma karena jadi hobi baru banyak orang, sepeda Brompton kini berhasil jadi sorotan netizen sejak viral di jagat maya. Hal ini terjadi ketika sejumlah orang membawa sepeda Brompton ke dalam sebuah cafe di semarang. Kejadian tersebut diabadikan lewat rekaman kamera CCTV dan viral sejak dibagikan ke Twitter.

Hingga Minggu (14/6/2020), video tersebut sudah disukai lebih dari 1.200 kali, dibagikan lebih dari 1.600 kali, dan ditonton lebih dari 93.000 kali.

Kejadian ini pun memancing respon dari Debyo Surya Setiawan, pesepeda lipat dari Yogyakarta dan salah satu pendiri social movement aktivitas bersepeda lestari bernama Brompunk.

Iya benar (mereka kurang sopan),” ujarnya dilansir dari Kompas.com, Sabtu (13/6/2020).

Debyo menjelaskan, sekarang banyak “pesepeda baru” dan akhir-akhir ini aktivitas new normal sedang mulai bergeliat di beberapa daerah. Dia menanggapi positif mengenai banyaknya pesepeda baru. Namun ia harap para pesepeda baru tersebut bisa lebih memperhatikan etika bersepeda.

Etika bersepeda

Menyoal tentang kejadian pesepeda masuk cafe, idealnya para pesepeda menanyakan dulu ketersediaan tempat parkir khusus sepeda. Faktor keamanan untuk sepedanya juga harus diperhatikan.

Nah, biasanya yang masuk sampai ke dalam ruangan adalah para pesepeda yang menggunakan sepeda lipat/seli. Itupun ada etikanya lagi, masuk ke dalam ruangan hendaknya dengan kondisi terlipat dengan baik,” ujar Debyo.

Folding Bicycle Cycling GIF by DAHON Bikes - Find & Share on GIPHY

Source: Giphy

Selain itu, kebersihan sepeda juga harus diperhatikan mengingat tidak semua cafe bisa menerima kehadiran sepeda di dalam ruangan.

Debyo mencontohkan, di Jogja ada beberapa cafe yang memang menyediakan tempat khusus pesepeda. Beberapa tempat bahkan menyediakan tempat parkir khusus, dengan demikian, sepeda-sepeda tersebut tak akan luput dari pengawasan pemilik.

Keistimewaan sepeda Brompton

Di kalangan pesepeda, Brompton dikenal sebagai salah satu merk yang tak perlu diperkenalkan lagi.

Dirancang pertama kali pada tahun 1975 oleh Andrew Ritchie di London, Inggris, sepeda Brompton punya reputasi sebagai sepeda yang ringan, portabel, kuat dan bisa dibawa bepergian jauh menggunakan pesawat, kereta dan transportasi lain.

Brompton juga menyediakan layanan pembuatan sepeda custom, dimana pembeli bisa memiih warna, opsi persneling, sadel, aksesoris dan lainnya dengan waktu perakitan 6 sampai 8 minggu.

Untuk masalah harga, sepeda Brompton dikenal sebagai merk yang tidak murah. Untuk spesifikasi terendah atau paling murah harga sepeda lipat Brompton sekitar 900 Poundsterling atau sekitar Rp16.606.054. Sedangkan harga sepeda lipat Brompton S2L-X Black Edition Gloss Titanium di Indonesia dibanderol Rp53.500.000. Tak heran, sepeda Brompton pun jadi gengsi tersendiri buat para pemiliknya.

Walau terkesan mahal, perusahaan ini mengklaim bahwa biaya yang dikeluarkan untuk membeli Brompton jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya transportasi harian menggunakan transportasi lain atau alat gym.