Rusia dan aturan ketatnya ‘jaga image‘ di media

Tak ada habisnya berita tentang imbas invasi Rusia ke Ukraina yang sampai saat ini masih jadi pembicaraan seluruh dunia.

Di sisi lain, Rusia sendiri pun memiliki aturan baru tentang pemberitaan di media. Karena hal ini, banyak media besar seperti CNNBloomberg, dan BBC memutuskan untuk berhenti siaran di sana.

Undang-undang yang ditandatangani Presiden Vladimir Putin ini memberikan kewenangan pemerintah untuk memenjarakan pihak yang menyebarkan ‘berita palsu’ tentang pergerakan militernya.

Bahkan, karena aturan ini juga, platform sosial TikTok mengambil langkah untuk memperketat penyaringan konten yang berhubungan dengan Rusia.

Rusia Resmi Blokir Instagram, Mulai Senin Depan

Setelah Facebook, kini Instagram harus diblokir

Warga Rusia sepertinya harus mengucapkan selamat tinggal untuk platform media sosial Instagram, setidaknya di masa krisis ini.

Setelah Facebook, negara tersebut juga bakal memblokir Instagram mulai 14 Maret 2022.

Mengutip Variety, pemerintah negara itu menganggap Meta membiarkan para pengguna kedua media sosial di Ukraina mengunggah ujaran kebencian dan kekerasan terhadap tentara Rusia.

Badan Pengawas Media, Roskomnadzor mengatakan, keputusan ini jadi buntut pesan yang memprovokasi tindakan kekerasan terhadap orang negaranya di Instagram.

Rusia Resmi Blokir Instagram, Mulai Senin Depan

Meta hendak melindungi hak bicara orang Ukraina sebagai pembelaan diri

Mengenai keputusan ini, Presiden Meta Global Affairs, Nick Clegg menegaskan kalau pihaknya cuma mengizinkan ujaran kekerasan kepada penyerang dari Rusia.

Soal kekerasan terhadap warga sipilnya, Meta tetap tak mengizinkan.

Kebijakana itu fokus untuk melindungi hak berbicara orang ukraina sebagai ekspresi pembelaan diri sebagai reaksi atas invasi militer ke negara mereka,” tulis Clegg lewat Twitternya.

Bayangkan saja, kalau berada di bawah serangan negara lain, kita juga bakal merasa butuh memaki-maki, bukan?

Bagaimanapun, pihak Meta tak akan mentoleransikan Russophobia atau segala bentuk pelecehan maupun kekerasan terhadap orang Rusia di platform-nya.

Thoughts? Let us know!

(Image: Unsplash)