Kabar buruk untuk para turis mancanegara yang berkunjung ke Indonesia, karena Pulau Komodo akan ditutup pada tahun 2020. Keputusan ini diambil oleh pihak bersangkutan karena terdapat laporan-laporan tentang pencurian dan penyelundupan komodo ke luar negeri.

Keputusan menutup Pulau Komodo ini dilakukan setellah sembilan orang ditangkap atas dugaan menjual lebih dari 40 komodo dengan harga per ekor sekitar 35,000 USD. Komodo merupakan salah satu spesies kadal terbesar yang diketahui sudah ada selamat ratusan ribut tahun dan tiemukan pada awal ke-20. Selain itu pulau komodo juga meruapakan salah satu tempat wisata populer yang juga ditujuan untuk memperkenalkan salah satu dari 7 keajaiban dunia.

Penangkapan yang terjadi ini membuat para pejabat untuk berdiskusi tentang penutupan Pulau Komodo sejak Januari 2019, yang akhirnya disepakati Pulau Komodo ditutup selama setahun penuh pada awal 2020.

Diketahui bahwa penyelundupan hewan komodo ini didorong tujuan pengobatan yang masih diragukan. The Washington Post sebelumnya mengatakan bahwa komodo memiliki pertahanan bawaan terhadap infeksi yang dihasilkan semua makhluk hidup dan kebal dengan racun gigitan komodo lainnya. Allan, direktur senior dan pakar perdagangan satwa liar untuk World Wildlife Fund (WWF), mengatakan bahwa menutup Pulau Komodo dari wisatawan adalah tujuan yang bijaksana. Namun dia dan Bryan Fry, asisten profesor untuk sekolah ilmu biologi di Universitas Queensland sama-sama menyatakan keprihatinan atas hilangnya pemasukan dari sektor pariwisata selama satu tahun dan bagaimana hal itu dapat berdampak pada ekonomi lokal, terutama orang-orang yang pendapatannya tergantung pada pengunjung Pulau Komodo. The Smithsonian memperkirakan bahwa sekitar 18.000 orang telah melakukan perjalanan ke Indonesia setiap tahun untuk menyaksikan binatang tersebut.

“Orang-orang punya uang untuk membayar jaringan kejahatan terorganisir untuk mencuri dan menyelundupkan hewan-hewan berbahaya, dan membawa mereka ke ‘pasar’,” kata Allan, seperti dilansir dari laman The Washington Post. “Kecurigaan saya adalah kasus ini melibatkan tingkat kejahatan terorganisir yang tinggi dan juga korupsi,” tambahnya.

Image Source: [Indonesia.Travel]