Sempat ramai di Oktober 2020, kini predaktor seksual tersebut kembali diperbincagkan

Predator aplikasi kencan online saat ini sedang menjadi salah satau topik hangat yang diperbincangkan oleh warga Twitter dan Instagram.

Pelaku yang diduga bernama LWD disebutkan sudah memulai aksinya sejak 2013. Bahkan sekitar Oktober 2020 lalu, kasusnya sempat ramai. Kala itu seorang korban di bawah umur melaporkan diri ke Poppy R. Diharjo lewat gerakan No Recruit List (NRL) miliknya.

Nama LWD kembali mencuat setelah salah satu akun pengguna Twitter bernama @GRESAIDS alias Grace pada Jumat (15 Januari) mencuitkan namanya.

Buat semua perempuan yang di daerah Semarang, Magelang, Solo, DIY dan sekitarnya dan lagi maen aplikasi dating ati-ati ya kalo match sama cowo ini, dia bisa pake nama Esa Dewala, Leonardus, Po dll banyak bgt, korban dia udah gak dikit lagi.” tulisnya sembari menyertakan foto orang yang dimaksud.

Tidak lama setelah cuitan tersebut Grace juga meminta setiap orang yang singgah di Twitternya untuk mengunjungi akun Instagram @alishkamugemash. Ternyata setelah ditelusuri akun tersebut berisi informasi lebih lanjut mengenai sang predator aplikasi kencan.

Frasa “Alish kamu gemash”, ternyata merupakan cara predator aplikasi kencan online memuji calon korbannya

Ternyata nama akun Instagram yang terdengar nyeleneh itu dipilih bukan tanpa alasan. Pasalnya diketahui kalau sang pelaku sering kali mentorkan kata manis kepada korban dan kerap memuji kecantikan korban. Salah satunya adalah pujian untuk alish sang korban.

Grace juga menuturkan bahwa bukan tidak mungkin kalau sebenarnya dia sudah menjadi predator seksual jauh sebelum 2013, hanya saja baru terungkap sejak saat itu. Menyoal caranya menggoda korban, LWD disebutkan selalu menggunakan pick up line yang sama, yaitu pujiannya ke alis sang target.

Pleasee yg match sama dia di dating apps apapun unmatch, yg udah move WA atau line blokiiir dia!! Lari sejauh-jauhnya dari dia,” lanjut Grace di Twitter thread yang dia buat.

Melalui cuitannya, Grace juga menyebutkan bahwa sebagian besar korban dari pelaku sejak tahun 2013 sampai 2017 adalah mereka yang di bawah umur. Korban selalu tertipu dengan iming-iming disewakan apartemen, namun pada kenyataanya dipaksa tinggal bersama di apartemen tersebut.

Lebih lanjutnya Grace juga menggungah bukti percakapannya dengan akun @alishkamugemash dan diketahui kalau korban dari predator seksual ini diperkirakan mencapai 150 orang dan mungkin lebih. “Ralat, korbannya ratusan bukan puluhan dan yang udah speak up ke akun ig aliskamugemash udah 150an,” lanjutnya.

Seperti dilansir dari Suara.com, diketahui bahwa pelaku kerap kali menjual latar belakang pendidikannya dalam upayanya menggaet korban. Pasalnya sang pelaku menyebut dirinya adalah lulusan S1 ISI, S2 UGM dan sempat mengemban pendidikan S3 di Swiss. Selain itu, dia juga mengklaim memiliki koneksi dengan orang penting seperti Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri dan artis-artis papan atas.

Nah, buat Lo yang penasaran, silahkan langsung menuju ke Twitter Thread-nya DI SINI

Baca juga :