Setelah pandemi berhasil ditangani, mari prioritas ke kualitas udara

Saat dunia sedang sibuk-sibuknya melawan virus corona, ada masalah lain yang juga sangat berbahaya bagi manusia. Polusi udara menjadi ancaman berikutnya bagi manusia.

Apa lagi, lo juga pasti merasakan sendiri perbedaannya saat beberapa negara lockdown dan setelah lockdown dilonggarkan. Tidak harus dari kualitas udara, melihat warna langitnya saja sudah sangat kontras.

Berdasarkan penelitian, resiko kesehatan yang paling berbahaya adalah kualitas udara. Jadi sekarang mana yang harus kita lawan, virus corona atau polusi udara?

Polusi udara kurangi angka harapan hidup 2 tahun

via AQLI

Dikutip dari riset Indeks Hidup Kualitas Udara (AQLI), para ilmuwan mengatakan bahwa polusi udara saat ini bisa mengurani harapan hidup manusia di dunia hampir dua tahun.

Terbukti dalam dua tahun terakhir, polusi udara menjadi penyebab utama penurunan harapan hidup manusia. Bahkan dampaknya pun bisa lebih buruk dari virus dan penyakit berat lainnya seperti TBC dan HIV/Aids.

Terasa kontras saat pandemi virus corona baru dimulai. Langit begitu biru dan jernih, diikuti dengan minimnya aktivitas manusia di bawahnya. Bernafas pun juga menjadi lebih segar.

Namun ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah dilonggarkan, langit abu-abu kembali menyelimuti dan membatasi jarak pandang kita.

Polusi udara di Asia

via The Daily Star

Untuk wilayah Asia sendiri, saat ini China masih menempati negara dengan udara yang paling tercemar di dunia. Menurut AQLI, ini dikarenakan polusi udara partikulat (akibat pembakaran bahan bakar fosil).

Bahkan jika bicara polusi udara dunia, seperempatnya ditempati oleh negara-negara Asia seperti Bangladesh, India, Nepal, dan Pakistan. Bahkan di India dan Bangladesh bisa mengurangi harapan hidup sampai lima tahun.

Polusi udara yang parah pun ternyata punya kaitan juga dengan keberadaan virus corona saat ini. Pencemaran udara dikatakan sebagai salah satu faktor resiko dari virus corona.

Solusi

Stojo Cup
via Reviewed

Lalu, jika vaksin adalah solusi dari virus corona, bagaimana dengan polusi udara?

Pemerintah di seluruh dunia pun diminta untuk memprioritaskan perbaikan kualitas udara setelah pandemi. Berbagai kebijakan publik perlu diperketat untuk bisa mengurangi polusi udara ini.

via Unsplash

Solusi paling mudah pun adalah mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Tren bersepeda saat ini juga menjadi salah satu solusi untuk memerangi hal itu.

Begitu juga dengan menggunakan produk yang sustainable. Tentu saja untuk menghindari pembakaran barang-barang yang sudah tidak terpakai seperti barang-barang berbahan plastik.

_

Agak seram ya mendengar fakta di atas. Ada baiknya kita mulai mengubah gaya hidup kita menjadi lebih sehat untuk bumi yang lebih sehat.

Kalau menurut lo, apa solusi terbaik untuk memperbaiki kualitas udara?