Kalau normalnya orang-orang menghindari penularan Covid-19 dengan diam di rumah, lain cerita dengan salah satu pendiri Google, Larry Page.

Orang terkaya nomor enam sedunia itu ‘sembunyi’ di sebuah pulau tropis di negara Fiji. Tentunya, ia melewati sistem yang memungkinkan orang super kaya untuk menghindari pembatasan perjalanan di pandemi.

Melansir laporan New York Post, Page menghabiskan sebagian besar waktunya di pulau berbentuk menyerupai hati, Tavarua. Pulau itu terletak di barat pulau utama Fiji.

Salah satu pendiri Google sembunyi di pulau Tavarua, Fiji

Pendiri Google Larry Page sembunyi di pulau Tavarua Fiji
via Alamy Stock Photo

Berita ini awalnya datang dari seorang sumber yang melihatnya di lokasi tersebut. Ternyata, salah satu pendiri Google itu sudah tinggal selama berbulan-bulan di pulau Tavarua berbentuk hati itu.

Kabarnya, sumber tersebut memberi tahu pada Insider bahwa Page dan istrinya, Lucinda Southworth sedang asyik berselancar. Bukan sembarang selancar, mereka menggunakan hydrofoil, semacam surfing, tapi papannya seperti ‘melayang’ di atas air.

Aktivitas tersebut memang populer di kalangan komunitas teknologi, seperti yang perna Mark Zuckerberg lakukan di beberapa acara publik.

Selain itu, Page juga sempat terlihat di pulau Namotu yang lebih kecil. Dari situ, muncul spekulasi kalau ia mungkin membeli pulau tersebut atau pulau lain di sekitarnya.

Keuntungan jadi orang super kaya

Pendiri Google 'Ngumpet' di Pulau Mewah Fiji, Hindari Covid-19?
via Gifer

Selain sebagai salah satu pendiri Google, Larry Page juga dikenal sebagai orang terkaya nomor enam dunia, dengan kekayaan bersih mencapai Rp1.658,9 triliun.

Belum jelas kapan tepatnya ia tiba di Fiji, setidaknya ia sudah di sana sejak musim panas lalu, menurut sumber. Saat di sana, pihak berwenang Fiji membantu menjaga kerahasiaan kunjungan Page dan rombongan keluarganya dari sorotan publik.

Fiji sudah menutup perbatasannya selama pandemi. Namun, untuk bisa mencapai negara itu, ia menggunakan jalur khusus ‘blue lane‘.

Jalur khusus tersebut merupakan inisiatif pemerintah Fiji untuk membangkitkan kembali industri pariwisata setempat di tengah pandemi Covid-19. Jadi, para pemilik superyacht, ataupun pribadi bisa lolos dengan pembatasan yang sangat minim.

Baca juga: