Pada tahun 2014, Uniqlo memberhentikan pesanan dari pabrik di Indonesia tanpa peringatan dan penjelasan yang jelas kepada para pekerja. Sebulan setelah Uniqlo tidak melakukan pesanan, pabrik tersebut berakhir bangkrut sehingga 2000 pekerja terpaksa untuk diberhentikan. Dari 2000 pekerja yang diberhentikan, 80 persennya adalah wanita yang menjadi pengangguran. Terlebih Uniqlo tidak membayar upah selama mereka bekerja selama bertahun-tahun. Diperkirakan total upah yang belum dibayar oleh Uniqlo adalah 5.5 juta USD dan mereka menolaknya untuk membayar.

Melalui Instagram akun Clean Clothes Campaign, mereka melakukan gerakan “Pay Up Uniqlo” yang bertujuan untuk menagih apa yang menjadi hak bagi para pekerja kepada Uniqlo. 2 orang pekerja asal Indonesia, bernama Warni dan Yayat melakukan demonstrasi pada pembukaan toko Uniqlo terbaru di Copenhagen, Denmark. Setelah demonstrasi dilakukan, Uniqlo tetap menolak untuk membayar.