Pakai masker dari batok kelapa ternyata menjadi ‘inovasi’ seorang tukang parkir di Bali. Masker tersebut dijelaskan oleh I Nengah Budiasa tidak menganggu aktivitasnya sebagai tukang parkir yang mengharuskan ‘meniup’ peluit.

Lebih lanjutnya ia mengaku masker yang selama ini dijual, justru menyulitkannya dalam bekerja. Selain itu, dirinya juga kesulitan untuk terus-menerus mengenakan masker sekali pakai.

Saya pakai masker saat bekerja. Tapi sering dimarahi karena menggunakan kembali ‘yang lama’ dan kotor,” turunya sebagaiaman dilansir dari YouTube Kabar Bali Hits, Kamis (9 September).

Pakai masker dari batok kelapa memudahkannya dalam bekerja

Sebagaimana dilansir iNewsBali.id, Budiasa menggunakan batok kelapa kering yang sudah dihaluskan. Kemudian bagian kanan dan kirinya dilubangi untuk mengaitkan tali masker.

Sementara bagian mulutnya dilubangi sedikit dan ditaruh peluit sehingga mudah untuk ditiup saat bertugas.

Budiasa mengaku masker dari batok kelapa itu adalah ‘trik’ agar kerjanya lebih efektif dan efisien sehingga tidak perlu membeli masker setiap hari.

Pakai Masker Dari Batok Kelapa, Juru Parkir Ini Kena "Tegur"
Foto: iNews/Indira Arri

Ini inisiatif saya untuk kenyamanan bekerja saja,” tutur Budiasa.

Kendati merupakan desain yang inovatif dan memudahkan dia, kurangnya ‘filtrasi’ yang tepat kerap membuatBudiasa mendapat teguran dari orang lain.

Masker medis susah pakai, Saya harus pakai peluit lalu lintas, cepat kotor. Masyarakat sih banyak yang protes,” tuturnya.