Polisi perika seorang perempuan karena diduga mengirim uang untuk ISIS

Seorang perempuan ernama Susan Govindasamy harus berurusan dengan Interpol atau Komisi Polisi Kriminalitas Internasional karena jadi terduga teroris. Lantaran ia ketauan mengirim uang untuk ISIS.

Perempuan berusia 57 tahun ini menulis catatan ‘dana untuk krisis’ pada lembar formulir transfer bank.

Ternyata, uang yang ia maksud untuk membayar biaya pelatihan untuk kudanya yang ia beri nama Isis. Ia mengirim sebesar 500 Poundsterling atau sekitar Rp 10 juta. Akibatnya, pemerintah Inggris membekukan dana transfer miliknya yang ia kirim lewat PayPal.

Baca juga: Happy Old Year: Seni Merelakan Kenangan Dari Sebuah Barang

Jadi dugaan terorisme

Awalnya, ia belum menyadari transfer yang ia lakukan ini bermasalah. Namun akhirnya temannya yang seorang pelatih kuda mengabari bahwa ia belum menerima uangnya. P

enduduk wilayah Bollton, Manchester itupun mengontak PayPal hinga akhirnya mendapat penjelasan tentang pembekuan proses transfernya. Lantaran pemerintah menduga kiriman uang Susan adalah terorisme.

Akhirnya, Susan jadi harus bolak-balik buat menjelaskan kepada PayPal dan Interpol siapa yang sebenarnya ia tujukan bukan untuk kelompok terorisme. Ia bahkan harus menunjukan surat-surat kepemilikan kuda arab bernama Isis.

Setelah ia menjelaskan panjang lebar kalau ia gak terlibat dan gak ada hubungan sama sekali dengan kelompok terorisme tersebut, ia menandatangan surat deklarasi.

Baca juga: Pria Filipina Ini Pecahkan Rekor Koleksi Mainan Fast-Food, Banyak Banget!

Bukan karena apa-apa

“Setelah saya bisa membuktikan tidak ada hubungan dengan kelompok teroris ISIS, maka saya harus menandatangani deklarasi dan kemudian dana saya cair,” kata Susan.

Menurut pengakuan Susan, ia memberi kuda miliknnya nama Isis karena memang fanatik dengan segala hal yang berbau Mesir Kuno.

“Isis adalah ratu dari segala ratu. Saya sangat mengagumi sosoknya,” kata Susan.

Meski udah harus berurusan dengan Interpol dan bolak-balik, nampaknya Susah gak ada keinginan untuk mengubah nama kudanya, seperti melansir dari The National News.