OnlyFans batal larang konten dewasa dan pornografi

Bisnis yang terkait konten seksual yang ekplisit memang sering kali sulit untuk dapat cuan, begitu pula dengan platform streaming berbayar OnlyFans.

Platform streaming itu memang sering kali dikaitkan dengan konten dewasa, seakan itu merupakan identitas mereka. Hal ini juga yang membuat pihak perusahaan tahun lalu ragu dalam mengeluarkan respons.

Bahkan, mereka sempar maju-mundur untuk menjauh dari konten pornografi, dan berniat melarang konten semacamnya pada Agustus 2021. Namun faktanya, konten dewasa sudah merajalela di sana.

Para kreator dan fans pun protes, sampai pihak OnlyFans membatalkan kebijakan tersebut, sekitar sebulan setelah pengumumannya.

OnlyFans Urungkan Larangan Konten Pornografi, Walau Susah Cari Cuan?

Janji tak larang konten seksual, walau susah cari cuan?

Tak banyak perusahaan yang mau bekerja dengan bisnis yang terkait konten seksual yang eksplisit. Platform pemnbayaran seperti Visa dan Mastercard pun sempat tak bersedia melayani para kreator OnlyFans.

Selain itu, penyedia platform streaming berbayar tersebut juga berencana melakukan penawaran saham perdana (IPO), atau masuk ke bursa saham.

Di satu sisi, mempertahankan konten pornografi bisa sangat berisiko bagi perusahaan di bursa saham dan sumber pemasukannya. Namun menurut laporan terbaru, mengutip Vice, perusahaan itu menemukan strategi jalan keluar untuk hal ini.

Kami tidak akan mengusik konten-konten dewasa yang ada di platform OnlyFans,” kata manajemen, beberapa waktu lalu.

Mereka tetap serius melakukan IPO, meski tak membuang sektor konten dewasa.

OnlyFans Urungkan Larangan Konten Pornografi, Walau Susah Cari Cuan?

Rebranding tetap dilakukan, mau jadi kombinasi Patreon dan TikTok

Bagaimanapun, rencana perusahaan itu untuk melakukan rebranding alias perubahan citra bakal tetap mereka laksanakan.

OnlyFans berencana melakukan rebranding, bukan sekadar platform untuk langganan konten pornografi berbayar. Fokus utama mereka adalah menyadarkan publik, bahwa platform OnlyFans bisa digunakan untuk mendekatkan kreator dengan para penggemar—bisa dibilang, seperti kombinasi Patreon dan TikTok,” tulis laporan Axios.

Seperti yang kita tahu, walau identik dengan konten dewasa yang eksplisit, platform OnlyFans juga menampung konten-konten umum seperti kesenian, masak-memask, komedi, dan yang lainnya.

Kemungkinan, walau pornografi tak mereka larang, konten umum lainnya akan lebih utama untuk mereka promosikan.

Your thoughts? Let us know!

(Image: GettyImages)