Mesin Gacha di Jepang Ini Keluarkan Foto Orang Random, Buat Jadi Koleksi?

Mesin Gacha yang populer sejak 1960-an

Mesin Gacha yang biasa kita temui dimana-mana dan berisi mainan atau pernak-pernik kecil memang berasal dari Jepang.

Mengadaptasi cara kerja mesin permen karet, konsep ini jadi sangat populer sejak tahun 1960-an, sampai sekarang. Cuma dengan bayar beberapa yen, pemain bisa berkesempatan untuk mendapat barang random dari mesin itu.

Mulai dari suvenir, sampai action figures kecil bisa kita temui dalam kapsul yang keluar dari mesin itu.

Walau sudah populer selama berdekade, bulan Maret lalu ada mesin Gacha yang nggak biasa. Alih-alih mainan, mesin itu mengeluarkan foto orang secara random.

Mesin Gacha di Jepang Ini Keluarkan Foto Orang Random, Buat Jadi Koleksi? — via ANNnews

Jepang punya mesin Gacha yang isinya foto orang random

Kalau isi mainan, sudah biasa. Kali ini, gimana kalau saat main mesin Gacha, lo mendapat hadiah berupa foto ID orang yang benar-benar asing?

Ternyata, konsep kayak gini cukup laku di Negeri Sakura itu. Melansir Nippon.com, ribuan orang rela bayar 300 yen, atau sekitar Rp33.000 untuk menambahkan satu foto identitas orang asing ke koleksinya.

Beberapa dari mereka senang dan pamer ke media sosialnya, sampai-sampai mesin yang ada di Kagaruzaka, Shinjuku itu viral.

“Aku beli ini untuk jadi bahan obrolan, tapi sekarang aku nggak tau mau diapain. Aku seneng memamerkan ini ke orang-orang di kantor. Mungkin bakal aku pajang di sana,” kata seorang pembeli.

Apa sih yang ada di pikiran pembuat mesin ini?

Muncul pada bulan Maret lalu, mesin Gacha yang unik ini jadi populer, orang pun rela datang ke Kagurazaka, bahkan dari daerah yang jauh.

Di mesin itu, ada foto 10 orang yang berbeda, dan ini lah yang bikin para pembeli ‘geregetan’ untuk mengoleksi semuanya. Seorang pengusaha asal Tokyo, Terai Hiroki, pun menjelaskan isi kepalanya saat bikin mesin ini.

“Semua orang pakai masker di waktu pandemi, jadi nggak ada kesempatan untuk melihat muka orang lain,” ujarnya.

“Foto ID sepertinya bisa jadi hal yang paling dekat dengan melihat muka orang lain. Kalian bisa mengira-ngira pekerjaan apa yang mereka cari, orang seperti apa mereka, dan siapa nama mereka. Menyenangkan untuk membayangkan hal-hal itu,” tambahnya.