Setiap musisi pasti ingin menyediakan video klip musik untuk lagu-lagu yang telah mereka rilis. Tersedianya video klip bukan hanya sekedar menunjukkan musisi dalam bernyanyi dan bermain musik dalam visual, tapi juga menjadi alternatif ekspresi seni yang menggabungkan elemen audio dan visual dengan segala macam interpretasinya.

Hasil sinergi dari audio, visual, dan juga ide dalam video klip tersebut pastinya dapat menghasilkan karya baru yang semakin mengagumkan. Contohnya seperti yang dilakukan Michael Jackson, sosok yang dikenal dengan stage performance yang mengagumkan. Ia selalu memberikan pengalaman menikmati musik kepada para pendengarnya dalam setiap video klip yang ia sajikan.

Jika sekarang Michael Jackson sudah “tenang”, terdapat contoh lain yang lebih modern dengan konsep yang lebih menakjubkan. Hal itu ada pada unit rock asal Chicago, Amerika, OK GO. Mereka sudah aktif berkarya sejak akhir tahun 90-an.

OK Go, bukan sekedar band rock biasa. (Sumber: TED)
Source: TED

OK GO yang diisi oleh Damian Kulash, Tim Nordwind, Dan Konopka, dan Andy Ross ini adalah salah satu contoh band yang mampu mengimplementasikan kreativitas lagu mereka dalam video klip. Lewat video klip yang dikeluarkan, OK GO berhasil memberikan warna baru dalam video klip yang lebih colorfull.

Video klip yang mereka rilis di YouTube selalu berhasil menarik perhatian warga internet, walaupun hanya sekali dalam setahun. Selain diproduksi secara low budget, konsep video klipnya sangat kreatif dan terlihat rumit dengan segala perhitungan dan perkiraan yang tepat. Namun, hasilnya sangatlah memuaskan.

Kreativitias OK GO bisa dilihat dalam video klip lagu mereka berjudul “I Won’t Let You Down.”

Mereka menggunakan teknik one shot yang mana hanya dilakukan dalam sekali pengambilan gambar. Dalam video tersebut diperlihatkan keempat personil menggunakan skuter otomatis sambil menunjukan koreografi di dalamnya.

Sambil menyanyikan lagunya, OK GO juga berusaha menghadirkan visual yang menarik dengan permainan buka tutup payung bersama dengan penari latar lainnya.

Pada akhir video, lo akan dikejutkan dengan permainan payung yang diikuti ratusan orang dengan membentuk berbagai tulisan dan gambar warna-warni.

Begitu pula dengan video klip untuk lagu “Here It Goes Again.”  Video klip ini memang terlihat jadul. Jelas saja, video ini sudah berhasil diunggah pada 26 Februari 2009 silam.

Semua personil terlihat sedang berlari di treadmill yang memang cukup tertantang dalam melakukannya. Mereka juga menantang diri mereka untuk berdansa di atas treadmill yang sedang berjalan.

Kabarnya mereka melakukan persiapan dan latihan selama satu minggu sebelumnya. Pada proses pembuatannya, ternyata mereka juga melakukan 17 kali percobaan sebelum akhirnya berhasil menyelesaikan koreografinya dalam sekali take saja.

Video ini sudah dilihat lebih dari 50 juta kali di YouTube.

Video klip untuk lagu” Needing/Getting” adalah video yang paling menarik perhatian menurut gue.

Mereka terlihat menggunakan pakaian dengan pengaman yang lengkap sambil mengendarai mobil Chevrolet yang sudah dipersenjatai oleh lengan-lengan mekanis dan alat lain yang akan dioperasikan para personilnya.

Damian sebagai vokalis berperan menjadi supir dalam video klip ini, di mana ia harus mengikuti kelas pengemudi untuk menaklukkan sirkuit buatannya sendiri. Sepanjang jalur tanah, tersebar berbagai instrumen musik yang didominasi oleh perabotan rumah tangga seperti pipa dan gentong.

Mereka juga membuat barisan piano dan gitar yang akan terkena pukulan pipa ketika mobil yang mereka kendarai berjalan. Artinya, kecepatan mobil yang dikendarai oleh Damian perlu kecepatan yang penuh perhitungan tepat untuk menghadirkan harmoni musik yang sejalan.

Ternyata, tidak semua band rock harus selalu bernuansa hitam dan terkesan galak. Melihat OK GO, kita bisa melihat rock dari sudut pandang yang lebih berwarna.

Damian pun pernah mengatakan dalam TED Talk bahwa ide dalam pembuatan video klipnya tidak pernah dipikirkan sama sekali. Menurutnya, mereka tidak memikirkan ide, namun mendapatkan ide. Hal tersebut bisa didapatkan ketika kita menstimulasi diri dengan berbagai hal, di mana hal yang paling mudah dilakukan adalah dengan memandang sebuah objek dari perspektif yang berbeda.