Demo mahasiswa di gedung DPR memanglah dimulai oleh DPR yang membuat revisi RKUHP. Dari sekian banyak mahasiswa terdapat satu mahasiswa yang sangat ikonik dalam memimpin gerakan mahasiswa di Indonesia yakni Manik Marganamahendra.

Dilansir dari Asumsi.co, dirinya menjadi sangat viral ketika menyatakan bahwa MOSI tidak percaya pada DPR RI didepan kedua para anggota dewan yakni Masinton Pasaribu fraksi PDI Perjuangan dan politikus Gerindra Supratman Andi Agtas dan Heri Gunawan.

View this post on Instagram

Mosi tidak percaya layak dilayangkan kepada para penyelenggara negara yang makin hari makin menggila. Makin lama rasanya semakin jelas bahwa kita sedang dihadapkan pada memori kelam masa lalu negeri ini. Memori yang menyisakan luka akan pengekangan berekspresi. Hingga para elit politik yang terus korupsi. Atau mungkin bisa lebih buruk lagi. – Bagaimana tidak, Revisi UU KPK yang telah disahkan justru malah mengancam independensi lembaga ini. Bisa jadi angka korupsi di Indonesia akan mulai menurun. Tapi, bukan karena tindak korupsinya yang hilang melainkan karena KPKnya yang jadi mandul menangkap para koruptor. – Belum sampai disana, kegilaan ini diperparah dengan mereka yang buru-buru mau mengesahkan RKUHP. Padahal, pasal-pasalnya masih banyak yang bermasalah. Mulai dari pembebanan kepada korban perkosaan terkait aborsi. Menjerat netizen dan pers yang 'menghina' presiden dengan hukuman pidana. Hingga korupsi yang tidak lagi menjadi extraordinary-crime sehingga hukuman untuk koruptor makin diringankan. – Kawan-kawanku, hari ini rasanya tak lagi bijak jika melihat peristiwa belakangan ini hanya menjadi isu sekali lewat. Ini bukan lagi tentang pertempuran antara Jokowi dan Prabowo. Ini bukan lagi tentang pertempuran antara cebong dan kampret. Ini adalah 'pertempuran' antara mereka yang katanya 'penguasa' dengan rakyat yang sebenar-benarnya berkuasa. Setidaknya kemarin ada ribuan Mahasiswa yang turun ke depan Senayan dengan menanggalkan sentimen identitas aliansinya. Melepaskan lebih dahulu kepentingan personalnya untuk kepentingan kolektif yang jauh lebih besar. Karena yang hari ini memanggil kita untuk bisa berjuang bersama adalah hati nurani. – Perjuangan ini belum selesai, kita baru saja memulai. Semoga menjadi pemantik yang mengingatkan bahwa benar, Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Saatnya mengingatkan kembali para oligark. Bahwa mereka 'berkuasa' atas pinjaman suara rakyat. Tapi mereka tak pernah berkuasa atas diri kita, karena sejatinya kekuasaan itu berada dalam genggaman tangan kita. – Lestari pergerakan! Panjang umur perjuangan! #ReformasiDikorupsi #MahasiswaBergerak #TolakRKUHPNgawur #TolakRUUKPK Credits:@fullmoonfolks @rspencerbastian dll

A post shared by Manik Marganamahendra (@marganamahendra) on

Manik juga kerap membagikan aktivitasnya saat menggelar aksi demonstrasi untuk mengkritik isu-isu seperti pelemahan KPK, Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan isu kekerasan di Papua.

Dirinya juga sering ikut berberapa kegiatan kampus seperti kampanye mengenai asap karhutla, kampanye the threat of World Tobacco Asia Exhibition dan aksi peduli Mahasiswa Universitas Indonesia.

Meskipun terlibat dalam kegiatan demo RKUHP, ternyata dirinya bukanlah mahasiswa Hukum tetapi mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI. Dirinya juga merupakan Ketua BEM FKM UI yang sudah menjabat sejak tahun 2017. Dirinya berfokus dalam masalah sosial dan politik terutama masalah kesehatan.

Manik Marganamahendra juga berdomisili di Bogor yakni pernah tercatat bersekolah di SD Negeri Semeru 1 Bogor, SMP Negeri 4 Bogor, dan SMA Negeri 1 Bogor.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, demo ini dipancing oleh RKUHP yang di nilai sangat bermasalah yakni memang banyak pasal-pasal yang bisa dibilang sangat ngawur. Check the news here

Image Source: [Instagram]