Pada tanggal 25 Juni mantan Presiden ke-3 Indonesia, BJ Habibie, sedang merayakan ulang tahun yang ke-83.

Dirinya juga mengatakan meskipun umurnya 83, tetapi jiwanya masih berumur 38 tahun.

“Saya bilang, usia saya 83, tapi jiwanya 38,” ungkap dalam acara peluncuran ‘The Habibie Institue for Public Policy and Governance (HIPPG)’ di Balai Sidang UIBanyak yang mengenal BJ Habibie namun tidak mengetahui kisah dan prestasi dari mantan presiden ke 3 Indonesia ini. Kisah Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang lebih dikenal dengan BJ Habibie dengan sang istri Ainun Habibie disebut sebagai Romeo-Juliet Indonesia. Bahkan, kisah perjalanan pasangan yang selalu memperlihatkan keromantisannya ini diangkat menjadi sebuah film yang membuat banyak orang meleleh iri.

Namun selain kisah cintanya yang banyak menginspirasi, kehidupan pribadi BJ Habibie juga tidak kalah menarik. Pernah menjabat jadi Presiden ketiga Republik Indonesia, Habibie juga seseorang yang ahli dalam dunia pesawat terbang yang telah sudah diakui internasional. Selain itu, berbagai prestasi lain juga pernah ditorehkan oleh pria kelahiran Pare Pare, Sulawesi Selatan tersebut.

Prestasi BJ Habibie Sudah Terlihat Sejak Kecil

Source: Tribunnews

Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult Bacharuddin Jusuf Habibie merupakan salah satu sosok yang sangat dibanggakan oleh masyarakat Indonesia terutama dalam persoalan penerbangan. Sejak kecil, Bj Habibie  memang sudah pandai karena dirinya sering membaca buku-buku hingga di abngku sekolah dasar, Habibie terkenal sangat cerdas.

Cerdasnya Habibie ketika muda membuat dirinya masuk kuliah di Insitute Teknologi Bandung yang kala bernama Universitas Indonesia Bandung mengambil jurusan Teknik Mesin. Namun setahun kemudian, Habibie memutuskan untuk melanjutkan studi di Aachen, Jerman Barat. Di kampus barunya, Habibie mengambil jurusan teknik penerbangan, tepatnya tentang konstruksi pesawat terbang.

Banjir Prestasi Dari Negara Jerman dan Indonesia

Source: IDNTIMES

Setelah 10 tahun kemudian, Gelar diplom ingenieur akhirnya berhasil di raih dari Rhein Westfalen Technische Hochschule (RWTH) pada 1960. Kemudian melanjutkan kuliahnya lagi untuk mendapatkan gelar doctor ingenieur dari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean.

Begitu meraih gelar doctor ingenieur pada 1965, Habibie langsung mendapat pekerjaan di Perusahaan Penerbangan Messerschmitt-Bolkow-Blohm (MBB). Di perusahaan yang berkantor utama di Hamburg Jerman ini, Habibie mengawali karir sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktur Pesawat Terbang.

Dirinya juga mendapat kedudukan sebagai Kepala Divisi Metode dan Teknologi di industri pesawat militer dan komersial. Beliau juga dipercaya menjadi Direktur Teknologi di perusahaan tersebut selama 5 tahun. Beliau juga satu-satunya orang Asian yang dipercaya menjadi Vice President di MBB. Dirinya dikelilingi oleh banyak prestasi seperti menjadi Penasihat Senio di bidang teknologi pada 1978 dan berhasil mengantongi Edward Warner Award dan Award von Karman yang setara dengan hadiah Nobel.

Bahkan ITB pun memberikan penghargaan tertinggi sebagai Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana. dan mendapatkan penghargaan dari pemerintah Jerman yaitu Das Grosse Verdientkreuz dan Das Grosse Verdenstkreuz Mit Stern und Schulterband.

Prestasi yang gemilang ini didengar oleh mantan presiden ke 2 Indonesia yaitu Soeharto. Soeharto pun meminta Habibie untuk kembali ke Indonesia dan berharap menggebrak dunia industri Tanah Air khususnya dibidang penerbangan. Setelah menyelesaikan tanggung jawab yang belum terpenuhi di Jerman, Habibie pun menjabat menjadi pemimpin PT Dirgantara Indonesia dan langsung diberi mandat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi.

Pada 14 Maret 1998 dirinya menjadi Wakil Presiden mendampingi Soeharto. Selang 2 bulan, terjadi demo besar-besaran yang akhirnya membuat Soeharto turun dan BJ Habibie naik menjadi Presiden ke 3 Indonesia.

Pembuat Pesawat Pertama Buatan Indonesia

Source: Tekno.Kompas

BJ Habibie juga membuktikan keberhasilannya di bidang Teknik Penerbangan, membuat pesawat terbang pertama buatan Indonesia, N250 Gatot Kaca. Pesawat yang sudah didesain apik ini mampu terbang tanpa mengalami oleng berlebihan

Tetapi sayangnya, saat krisis moneter melanda Indonesia pada 1996 hingga 1998, PT IPTN yang membawahi proyek itu tiba-tiba dihentikan oleh Soeharto. Selain itu, adanya syarat agar proyek dihentikan demi mendapat bantuan dari International Monetary Fund (IMF) juga membuat mimpi Habibie soal N250 Gatot Kaca kandas.

 

Source: Jawapos

BJ Habibie juga memiliki kisah yang romantis dihidupnya. Bahkan perjalanan cinta antara BJ Habibie dengan istrinya Ainun sampai diangkat ke layar kaca pada tahun 2012. Ainun juga merupakan segalanya untuk BJ Habibie, dirinya selalu setia menemani kemana pun suaminya melangkah. Sampai pada akhirnya Ainun menghembuskan nafas terakhirnya karena kanker ovarium.

Semanjak kepergian istrinya, kondisi fisik Habibie menurun. Dirinya sering menjalani perawatan di rumah sakit untuk memulihkan kondisinya. Namun meski kondisi fisik menurun, jiwanya yang sangat nasionalisme dan rasa cinta tanah air dirinya dengan Indonesia tidak pernah padam.

HAPPY BIRTHDAY BJ HABIBIE!, WISH YOU THE BEST!

 

Image Source: [Bolatimes]