Jakarta kembali menjadi kota berpolulsi di dunia versi AirVisual dini hari. Bahkan Jakarta menempati peringkat teratas dari kondisi udara tidak sehat diseluruh dunia.

Dilansir dari AirVisual, Jakarta menempati peringkat teratas dengan Air Quality Index (AQI) berada di angka 181. Yang berarti kualitas udara di Jakarta masuk kategori tidak sehat.


Selain DKI Jakarta, daerah Tangerang sampai Tangerang Selatan pun terkena imbasnya dengan AQI untuk Tangerang Selatan 184 AQI, Tangerang 178 AQI dan Serpong 172 AQI.

AQI merupakan indeks yang menggambarkan tingat keparahan kualitas udara di suatu daerah. AQI dihitung berdasarkan enam jenis polutan utama, seperti PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah.

Rentang nilai dari AQI adalah 0 sampai 500. Makin tinggi nilainya menunjukkan Makin tinggi tingkat polusi udara di wilayah tersebut. Skor 0-5 berarti kualitas udara bagus, 51-100 berarti moderat, 101-150 tidak sehat bagi orang yang sensitif, 151-200 tidak sehat, 201-203 sangat tidak sehat, dan 301-500 ke atas berarti berbahaya.

Selain Jakarta, Tashkent, Uzbekistan menempati posisi kedua dengan AQI 173 dan kemudian diikuti Dubai, Tehran, dan Johannesburg.

Pendapat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Gubernur DKI Jakarta
Source: Kastara.id

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan masih belum menjelaskan solusi terkait polusi udara yang semakin parah, namun dirinya berjanji akan menjelaskan segera. Dirinya mengatakan selama musim panas, polusi udara yang tinggi akan dapat disaksikan secara terus menerus.

“Selama masih musim panas, kita akan masih menyaksikan seperti ini (polusi tinggi). Nanti saya akan jelaskan lebih lengkap lagi,” kata Anies kepada wartawan di SMA Kolose Kanisius, Jakarta Pusat.

Selain itu, menurut Pemprov DKI, salah satu penyebab polusi tinggi di Jakarta adalah proyek perbaikan trotoar di Jakarta Proyek pembangunan trotoar yang dimaksud berada di Jalan MH Thamrin ataupun Cikini. Proyek inilah yang dinilai menghasilkan debu-debu sehingga memperburuk kualitas udara.

“Saya kemarin dapat laporan dari teman-teman Laboratorium LH, di seputaran Thamrin itu lagi pembenahan trotoar…. Kebetulan titik kami pun termonitor, pengukuran Dinas LH itu. Jadi akan berpengaruh,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidu

 

Image Source: [Mediaindonesia.com]