Jadi joki vaksinasi Covid-19 ternyata merupakan pekerjaan seorang pria asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan bernama Abdul Rahim.

Viral di media sosial, dirinya mengaku sudah mendapat 16 kali suntikan vaksinasi Covid-19, dengan bayaran mencapa IDR 800 ribu untuk sekali vaksin.

Viral pekerjaan jadi joki vaksinasi Covid-19

Dalam sebuah video yang viral, dia memperkenalkan diri dengan menyebut nama. Selanjutnya dia mengaku bahwa dirinya sudah di vaksinasi 16 kali.

Dua vaksinasi wajib, dan 14 lainnya sebagai orang pengganti alias joki vaksinasi Covid-19. 

Important: Have you documented your flu vaccine status, yet? - College of  Allied Health Professions

Lewat aksinya tersebut, Abdul Rahim yang akrab di sapa La Rahim juga mengaku sudah menerima bayaran karena bersedia menjadi joki vaksin dengan jumlah bayaran yang bervariasi.

Upah yang dibayarkan kepada saya itu antara IDR 100-800 ribu,” tuturnya sebagaimana dilansir Detik.com, Senin (20 Desember).

Sempat diinterogasi, pria tersebut seorang ODGJ?

Dari informasi yang beredar, Abdul Rahim sempat diinterogasi di Mapolsek Watang Sawitto, Pinrang, terkait pengakuannya dalam video pada Jumat (17 Desember).

Jadi anggota saya dapat informasi ada orang yang berkali-kali di vaksin. Cuman kita dengar informasi kita panggil dia dan sempat datang kita interogasi,” tutur Kapolsek Watang Sawitto AKP Muhammad Yusuf Badu.

Jadi Joki Vaksinasi Covid-19, Pria Ini Dibayar IDR 800 Ribu! Sudah 16 Kali?
via TERASKATA

Kendati demikan, meski mengaku sudah sering divaksin, Abdul Rahman tampak kesulitan menjawab pertanyaan bagaimana dia bisa sering divaksin. “Dia jawab, ya sering kali,” lanjut Muhammad Yusuf Badu.

Polisi kemudian mengizinkan dia pulang ke rumah sejak Sabtu (18 Desember), mengingat tidak ada pihak yang mengaku keberatan atas apa yang dijabarkan Abdul Rahim.

Kapolres bilang, nanti kalau ada yang melapor kita serahkan ke Satgas COVID,” imbuhnya. Namun setelah dilakukan penyelidikan, informasi terbaru menyebut kalau Abdul Rahim diduga sebagai orang dengan gangguan jiwa.

Meski begitu, polisi menyebut dugaan itu masih sebatas pengakuan dan harus dilakukan penyelidikan lanjutan.