Mendapat cyberbullying karena memiliki darah Indonesia

Berprofesi sebagai pegulat muda Jepang, Hana Kimura memilih bunuh diri karena cyberbully yang ia terima setelah muncul sebagai salah satu kontestan di ‘Terrace House‘ (reality show di Jepang).

Salah satu alasannya adalah karena dirinya merupakan orang Jepang yang memiliki darah Indonesia di tubuhnya.

Menurut salah satu akun Twitter @wrestlingjebus, Hana Kimura mendapatkan perlakuan rasis semenjak dirinya muncul di layar kaca lewat Terrace House dan sejak saat itu dia terus diserang karena ternyata memiliki darah Indonesia.

Alasan kematian Hana dinilai tidak ada hubungan dengan karirnya di dunia gulat.

Hafu, sebutan dari orang Jepang untuk anak hasil pernikahan antar ras

Hafu sering kali digunakan untuk me-nyindir anak-anak hasil pernikahan antar ras. Kata itu sendiri diambil dari bagimana orang Jepang melafalkan kata ‘half’ dalam bahasa Inggris.

Jadi meskipun seseorang sudah fasih berbahasa Jepang, seumur hidup tinggal di Jepang, tidak semua mendapat ‘pengakuan’ sebagai warga Jepang, selalu ada perbedaan.

Bahkan ada film dokumenter berjudul Hafu: The mixed-race expirience in Japan, dan di film tersebut banyak sekali narasumber yang menceritakan keluh kesahnya sebagai hafu di Jepang.

Salah satu yang lebih sering mendapatkan perlakuan rasis adalah mereka para warga Jepang keturunan Korea dan Afrika.

Acara ‘Terrace House’ diberhentikan

Berita duka yang datang dari Hana Kimura membuat produksi Terrace House Tokyo 2019-2020 tertunda dan semua pihak terlibat akan mengambil langkah serius soal issue ini, mereka juga berduka cita atas kepergian Hana.

Pihak Fuji TV yang menayangkan Terrace House di Jepang juga mengumumkan untuk membatalkan acara tersebut dan bagi para penoton yang menggunakan Netflix untuk bisa menyaksikan acara tersebut, mereka akan tetap bisa menyaksikan episode yang sudah tayang namun tidak akan ada episode baru yang ditayangkan.

Source : HAI // Reuters

Pemerintah Jepang dikabarkan juga sudah mengambil beberapa langkah serius untuk bisa mengatur regulasi soal cyberbullying yang kerap terjadi, semoga saja kasus seperti ini tidak lagi terulang, Rest Well Hana!