Dalam kondisi yang memaksakan kita untuk social distancing dan menerapkan sistem work from home, selain krisis penghasilan untuk beberapa industri, kita juga menjadi krisis hiburan. Namun, musisi legendaris Fariz Roestam Moenaf atau yang akrab disapa Fariz RM ini berhasil menjawab krisis hiburan ini dengan merilis album secara digital.

Di saat kita semua melakukan bagian kita dalam menangani virus corona di Indonesia, sebagian besar terpaksa di rumah untuk menghindari penularan,” kata Fariz RM melalui unggahannya di Twitter.

Rilisnya album ini, besar harapan Fariz RM supaya bisa menghibur dan menjadi teman bagi kita semua.

Kali ini, Fariz RM memilih untuk merilis album klasik, “Hotel San Vicente.”Album ini dulunya berasal dari band Transs yang terbentuk dari tahun 1980 hingga 1981. Selama satu tahun berkarya, band ini hanya mengeluarkan satu album, yaitu :Hotel San Vicente.”

Fariz RM sendiri juga sempat tergabung dalam Transs yang dulu berisi Erwin Gutawa, Uce Hudioro, Jundi Karjadi, Eddy Harris, Hafil Perdanakusumah, Wibi AK, Dhandung SSS, dan Wiwiek Lismani.

Hadirnya Transs ini lah yang mengenalkan genren fusion jazz di Indonesia. Selain Transs juga ada band Karimata dan Krakatau yang turut mengusung genre yang sama.

Lewat postingannya tersebut, Fariz RM juga memaparkan bahwa ia akan lanjut merilis album lainnya setelah virus Corona ini sudah mereda.

Setelah krisis besar ini berhasil ditangani, kami akan merayakan dengan merilis Trapesium. Sementara lagu yang pernah hilang saat sesi Trapesium dirilis Selasa lalu sebagai single bertajuk Keputusan,” tuturnya menjawab respon positif penggemarnya atas rilisna Hotel San Vicente.

Fariz RM menyebut akan merilis “Trapesium“, ini adalah album dari band Symphony yang pernah dinaunginya pada awal dekade 1980-an. Band tersebut beranggotakan Fariz, Ekki Soekarno, Herman Gelly Effenfi, dan Jimmy Paals.

Dengarkan “Hotel San Vincete” dari Fariz RM & Transs di bawah.