Teka-Teki Tika yang penuh misteri

Setelah sukses dengan serangkaian film komedi, kini Ernest Prakasa keluar dari zona nyamannya dengan menghadirkan film Teka-Teki Tika.

Beberapa waktu lalu, trailer perdana film ini pun dirilis; menyajikan premis drama keluarga yang penuh misteri.

Baca juga: Kerap Ditanya Soal Hijab Waktu Manggung di Eropa, Voice of Baceprot: Ini Simbol Perdamaian, Cinta dan Kecantikan

Teka-Teki Tika, film misteri yang terinspirasi dari korupsi dana bansos

Budiman (diperankan oleh Ferry Salim) dan Sherly (Jenny Zhang) adalah pasangan pengusaha di ujung tanduk. Di balik harta dan reputasi mereka, ancaman kredit macet mulai mengintai.

Seolah keadaan masih kurang pelik, saat keduanya merayakan ulang tahun pernikahan bersama keluarga kedatangan seorang perempuan misterius bernama Tika (Sheila Dara), yang mengaku sebagai anak kandung Budiman. Apa yang diinginkan olehnya? Akankah keluarga ini dapat melewati tes yang diberikan?

Demikian premis dasar ini, dikutip dari rilisan pers yang USS Feed terima.

Perlu diketahui pula, kisa film ini ternyata berangkat dari kegelisahan Ernest Prakasa terhadap kasus korupsi Indonesia.

Pesannya ini berangkat dari aku ngerasa orang Indonesia selalu pemaaf sama korupsi. Agak kaget ya. Aku ngerasa kalo ada orang yang bikin salah, ada artis yang terlibat skandal, itu jadi manusia paling hina,” kata Ernest di saat launching trailer film TEKA-TEKI TIKA di XXI Metropole, Jakarta Pusat, Jumat (3/12/2021).

Tapi kok kalo sama koruptor kita santai gitu. Jadi aku rada message tentang korupsi apa hubungannya, mari kita nonton,” tambah Ernest Prakasa.

Baca juga: Nggak Terima Lahir Cacat, Wanita Inggris Gugat Dokter Bersalin Ibunya

Keinginan melakukan sesuatu yang lain dari biasanya

‘Teka-Teki Tika’ lahir secara tidak sengaja ketika sedang berada di dalam tekanan stress pandemi mungkin ada jiwa manusiawi pengen punya semangat untuk break free atau mencium aroma kebebasan,” jelas Ernest.

Benang merah drama keluarganya bukan sesuatu yang dirancang, tapi entah kenapa gue selalu terkesima sama keluarga, sebuah entitas yang unik. Semua orang adalah bagian dari keluarga tapi keluarganya setiap orang beda beda, jadi itu menarik.”