Meski tidak diblokir selamanya, Twitter akan ambil langkah tegas

Twitter baru saja mengeluarkan pengemuman bahwa mereka akan memblokir sementara beberapa akun. Adapun hal tersebut merupakan buntut dari banyaknya akun yang ‘mengharapkan’ kematian Donald Trump, Presiden AS yang baru terinfeksi Covid.

Meski demikan, bukan berarti semua akun akan ditangguhkan. Lebih lanjutnya, Twitter juga memastikan akan menghapus cuitan yang menyuarakan harapan Trump untuk meninggal.

Cuitan ‘harapan’ kematian langgar kebijakan perilaku kasar di Twitter

Pasca Trump dan Istri dinyatakan positif Covid-19, banyak warganet yang mendoakan kesembuhan mereka. Tapi tidak sedikit pula yang secara terbuka mencuitkan harapan mereka agar Donald Trump meninggal.

Twitter sendiri menyebutkan kalau cuitan yang berharap sebuah kematian adalah pelanggaran kebijakan perilaku kasar pada platform itu. Kendati demikian, Twitter akan sepenuhnya berfokus pada cuitan yang sudah berdampak secara nyata.

Kami memprioritaskan penghapusan konten jika ada ajakan bertindak yang jelas dan berpotensi menyebabkan bahaya di dunia nyata,” tulis Twitter. Seperti dilansir dari The Verge, kebijakan perilaku kasar di Twitter melarang cuita yang meingingkan atau mengharapkan cedera serius pada seseorang atau sekelompok orang.

Kebijakan tersebut juga menjelaskan bahwa Twitter tidak mentolerir konten yang menginginkan, mengharapkan atau mengungkapkan keinginan untuk mati, cedera tubuh serius, atau penyakit fatal terhadap individu atau sekelompok orang.

Seperti dilansir dari Guardian, kebijakan seperti ini sudah dijalankan Twitter sejak April. Peraturan tersebut berlaku untuk semua pengguna dan bukan hanya Trump. Pengumuman itu kemudian mengejutkan banyak pengguna Twitter.  Terutama orang-orang di komunitas terpinggirkan dan sering mengatakan bahwa mereka sering mengalami pelecehan di platform tersebut.

Source : CNNIndonesia

Update : 05 Oktober 2020, 11.20

Facebook dan TikTok juga suarakan hal serupa

Senada dengan Twitter, perusahaan sosial media seperti Facebook dan TikTok juga mengaku akan menghapus ‘postingan’ yang mendoakan kematian bagi Trump. “Untuk pastinya, Facebook sudah mulai menghapus segala konten yang berbau ancaman kematian, terutama yang ditujukan kepada Presiden Trump. Mulai dari komen pada postingan beliau atau konten lain yang kedapatan memiliki taggin Trump,” begitu tutur Liz Bourgeouis, juru bicara Facebook pada Jumat (02 Oktober).

Mengutip dari CBS News, juru bicara TikTok pada Sabtu pagi (03 Oktober) juga mengambil langkah tegas. “Semua konten yang mendoakan kematian kepada siapapun, termasuk presiden, sudah melanggar aturan komunitas kita. Konten seperti itu sudah kami hapus,”

Bosan dengan gaya hidup yang itu-itu saja? Coba gaya hidup INI

Iya sih, gak etis kalau sampai mendoakan sesuatu yang buruk. Apalagi di media sosial!