Diungkaokan salah satu capres bernama Marine Le Pen

Calon Presiden Prancis, Marine Le Pen mengungkapkan bakal melarang hijab jika terpilih.

Hal ini ia ungkapkan jelang putaran kedua pemilu yang bakal digelar pada hari Minggu (24/4) mendatang.

Baca juga: The Future of Us Siap Digelar, Jadi Saluran Seniman dan Kreator untuk Masuk ke Ranah Digitalisme

Prancis lawan islamisme?

Menurut sekutu Le Pen yang bernama Louis Aliot, larangan tersebut adalah cara negara tersebut melawan Islamisme. Jika Le Pen terpilih, maka larangan tersebut bakal diterapkan secara progresif.

Le Pen juga sempat mengungkapkan bahwa hijab bukan simbol kepercayaan seseorang, namun serangan Islamis yang perlu dilarang di masyarakat perancis.

Nantinya penerapan peraturan tersebut akan diawasi oleh polisi, sama seperti penggunaan sabuk pengaman di mobil.

Masyarakat akan didenda dengan cara yang sama seperti saat tidak menggunakan sabuk pengaman. Menurut saya, polisi mampu menegakkan aturan ini,” ujarnya pada 7 April, dikutip dari AFP.

Baca juga: Di Jepang, Ada Cafe Khusus Buat Penulis yang Lagi Ngejar Deadline

Donald Trump versi Prancis

Le Pen adalah lulusan Universitas Pantheon-Assas. Ia meraih gelar hukum di universitas tersebut pada tahun 1991 dan 1992.

Ia pun sempat melanjutkan karir sebagai pengacara di Paris pada 1992 hingga 1998.

Perlu diketahui pula, Le Pen adalah bagian dari partai Front Nasional yang punya kaitan erat dengan rasisme dan anti-Yahudi.

Le Pen sempat memposisikan diri sebagai Donald Trump versi Prancis kala pertarungan sebelumnya bersama Presiden Prancis saat ini, Emmanuel Macron.

(Foto: Antara/Xinhua/Rit Heize)