Sempat heboh soal kasus fetish kain jarik, tiba-tiba sekarang muncul action figurenya!

Baru-baru ini netizen dihebohkan dengan sebuah curhatan salah satu korban pelecehan seksual dari fetish seorang mahasiswa yang berkedok penelitian akademik.

Korban menyebutkan kalau ‘Gilang‘ memaksanya untuk membungkus dirinya demi memuaskan hasrat seskualnya. Tidak lama setelah itu secara tiba-tiba diketahui bahwa fetish ‘Gilang Bungkus’ saat ini sudah tersedia dalam versi action figurenya.

Baca juga : Fetish Jarik Viral, Kasusnya Kini Diselidiki Polisi

Bungkus! Action figure terinspirasi dari kasus fetish kain jarik ‘Gilang Bungkus’

Pertama kali di cuitkan oleh akun Twitter @dandidenovan, netizen kemudian langsung heboh karena unggahannya menampilkan foto sebuah action figure (mainan) bernama BUNGKUS!

Udah ada action figurenya #GilangBungkus #Gilang,” begitu tulis akun @dandidenovan pada Sabtu (31 Juli 2020) dan bukan hanya 1, melainkan ada dua bentuk mainan yang terbungkus rapi.

Bungkus! Action figure terinspirasi dari kasus fetish kain jarik 'Gilang Bungkus'
via Twitter @dandidenovan

Satu mainan berupa bungkusan berwarna biru dengan tali jarik dan satu lagi bungkusan kain jarik dengan tali putih. Jika diperhatikan, pada bagian belakang kemasan yang berlatar belakan biru tua dituliskan bebarapa curahan hati para korban fetish Gilang yang pernah dibungkus dengan kain jarik dan mendapatkan pelcehan seksual.

Bungkus! Action figure terinspirasi dari kasus fetish kain jarik 'Gilang Bungkus'
via Twitter @dandidenovan

Riset Akademik dari Mahasiswa PTN“, uniknya kemasan tersebut juga menampilkan beberapa jokes-jokes dari sipembuatnya yaitu @susahwaras “The bootleg toymaker” yang mempertanyakan apakah kalau memakan kupat tahu termasuk dalam kategori fetish.

Selain itu ada juga tulisan “Bungkus! Fetish bungkus yang gemes-gemes”

Baca juga : Bakso Ini Dijual di Puncak Gunung Cikuray, Kalo Mau Nyobain Harus Mendaki Gunung Dulu!

Bagaimana menurut Lo soal mainan ini? Apakah berlebihan atau memang ini ciri khas guyonan ala netizen Indonesia?