Video seekor beruang madu di Singkawang, Kalimantan Barat menjadi bahan perbincangan oleh netizen di Twitter. Dalam video yang diunggah di Twitter, terlihat seekor beruang yang terlihat kurus kering.

Viralnya video ini, terdengar sampai ke telinga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Barat. Balai Konservasi Sumber Daya Alam akan melakukan pengecekan kesehatan Beruang Madu jantan di Sinka Zoo, Tanjung Bajau, Singkawang, karena viralnya kondisi hewan yang terlihat kekurusan di media sosial Twitter.

Pengecekan dilakukan dilakukan oleh Plh Ka Seksi Konservasi Wilayah III Singkawang bersama dengan tujuh petugas diri dari Polhut, Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) dan dokter hewan.

“Pengecekan yang dilakukan guna mengecek kebenaran informasi yang sempat viral di medsos tersebut. Hasil pengecekan kami di lapangan, memang kami lihat kondisi Beruang Madu tersebut sangat kurus, namun, untuk mengetahui apa yang menyebabkan kondisi Beruang Madu tersebut kurus, bisa meminta penjelasan langsung kepada dokter hewan mengenai kondisi kesehatan daripada Beruang Madu tersebut,” kata Plh Kepala Seksi Wilayah III Singkawang, Syamsi di Singkawang.

View this post on Instagram

REAKSI CEPAT UNTUK BERUANG MADU . Menjadi viral di media sosial, kondisi salah satu beruang madu (Helarctos malayanus) di Lembaga Konservasi Sinka Island Park Singkawang ramai diperbincangkan. Satu dari beberapa jenis satwa penghuni Lembaga Konservasi ini sedang kurang baik kondisi kesehatannya. BKSDA-KALBAR selaku otoritas yang menangani Tumbuhan dan Satwa Liar serta pembina langsung dari Lembaga Konservasi ini bertindak cepat di lapangan. Dipimpin oleh Plh Ka Seksi Konservasi Wilayah III Singkawang, 7 orang petugas yang terdiri dari Polhut, PEH serta Dokter hewan meninjau dan memeriksa kondisi kesehatan satwa tersebut. Sebagai pembina, BKSDA-KALBAR akan terus memantau dan menekankan komitmen pengelola agar beruang madu tersbut dan satwa koleksi lainnya mendapatkan perlakuan yang layak. Lembaga Konservasi Sinka Islands Park sebagai pengelola berkomitmen untuk mengembalikan, menjaga serta memantau terus kondisi kesehatan serta kesejahteraan beruang madu dan satwa koleksi lainnya. Semoga situasi ini dapat segera terwujud. Dukungan semua pihak, doa serta upaya terbaik akan terus kami lakukan guna perbaikan kondisi dan kesejahteraan semua satwa. . Bravo Konservasi

A post shared by Balai KSDA Kalimantan Barat (@bksdakalbar) on

Dokter hewan yang bertugas pada Kantor Seksi Wilayah III Singkawang, Drh. Chanda Preanger juga menanggapi viralnya video beruang madu yang kekurusan itu. Berdasarkan hasil inspeksi yang dilihat dari gejala klinis memang terjadi kekursan pada beruang tersebut.

“Setelah saya komunikasikan ke penjaganya memang tidak ada perubahan pada pola makan dan sebagainya mengenai kondisi Beruang Madu yang dari awal dititipkan sejak tahun 2008 lalu,” ucap Chanda Preanger.

Menurut penjelasan dari penjaga hewan di lokasi, bahwa beruang tersebut merupakan perpindahan dari Kebun Binatang Pontianak yang sudah memiliki kondisi yang mengkhawatirkan. Beruang madu yang kerkurusan tersebut juga sudah tergolong cukup tua karena perpindahannya sudah sejak 2008.

“Jika dihitung dari perpindahan saja sudah 11 tahun. Sementara yang dari kebun binatang Pontianak kita belum tahu sudah berapa tahun umurnya, ucap Penjaga beruang madu tersebut.

Penjaga beruang madu tersebut juga melakukan pemeriksaaan hanya sebatas inspeksi karena dokter hewan Sinka Zoo tidak berada ditempat.

Sehingga pemeriksaan yang saya lakukan secara pribadi itu hanyalah sebatas inspeksi atau melihat gejala klinis yang terlihat mengenai kekurusan hewan tersebut,” ucap penjaga Beruang Madu.

Chandra Preanger juga mengatakan sebaiknya beruang yang kondisinya kurang baik ini tidak dipamerkan namun di karantina guna untuk menghindari hal-hal negatif dari tanggapan masyarakat.

“Mengenai hal ini, sebenarnya sudah ada permintaan atau wacana dari teman-teman di Sinka Zoo untuk membuat kandang karantina. Saya rasa wacana ini sudah cukup baik dan semoga saja bisa terwujud,” katanya.