Karena belajar tarian K-Pop, seorang instruktur tari dan beberapa murid ditangkap oleh pemerintah Korea Utara.

Mereka disebut ‘ketahuan’ belajar tarian Korean Pop yang dianggap kapitalis lewat media asing yang ilegal dikonsumsi warga Korut.

Belajar tarian K-Pop lewat USB ilegal

“Kelompok Inspeksi Anti-Sosialisme menangkap seorang guru tari berusia 30-an mengajari tarian disko bergaya luar negeri ke beberapa murid remaja di Yangji-dong, Kota Pyongsong,” tutur seorang warga pada Radio Free Asia.

Menurut sumber yang dirahasiakan identitasnya, saat penggerebekan ada USB Flash Drive yang memuat berbagai lagu asing dan video tarian K-pop sedang terputar di layar TV.

Belajar Tarian K-Pop, Instruktur Tari dan Murid di Korea Utara Ditangkap!

Para murid remaja sedang belajar menari dengan mengikuti koreografi di layar. Flash drive beserta guru dan seluruh murid di bawa Kelompok Inspeksi Anti-Sosialisme ke markas mereka,” lanjut narasumber.

Berita penagkapat tersebut kemudian tersebar luas ke berbagai daerah. Seorang di Sinuiju mengaku telah mendengar kejadian tersebut dua hari sebelum Tahun Baru Imlek.

Dari yang saya dengar lewat telepon, perempuan ini (guru tari) mengambil jurusan koreografi di Universitas Seni Pyongsong. Beberapa tahun sebelumnya, ia ditugaskan mengajar di sekolah menengah atas Okchon di Pyongsong,” tutur sumber lainnya.

Murid lebih bersemangat …

Sumber yang sama menyebut bahwa para murid mengikuti kelas tari dua kali sepekan dengan biaya IDR 143 ribu.

Dia juga menjelaskan bahwa para murid memang lebih bersemangat untuk mempelajari tarian ala Korea Selatan, Amerika Serikat sampai China ketimbang tarian Korut.

가자 가즈아 고 GIF - Lets Go Leggo Lets Do It - Discover & Share GIFs

Karena alasa itulah, sang instruktur akhirnya membuka kelas tarian asing dengan diam-diam.